JAKARTA, Stabilitas.id – Yahoo melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 20% karyawannya yang menjadi bagian dari restrukturisasi unit teknologi iklan.
Dilansir dari CNET, tercatat pada Jumat (10/2/23), sebanyak 50% karyawan teknologi iklan Yahoo, atau yang biasa disebut Yahoo for Business, akan dirumahkan pada minggu ini.
“Kami percaya perubahaan akan memperkuat periklanan kami, sekaligus menjadi awal yang baru bagi Yahoo agar memberikan nilai yang lebih kepada pengguna dan mitra kami,” ungkap Juru Bicara Yahoo.
Berdasarkan wawancara dengan Axios, CEO Yahoo, Jim Lanzone mengatakan, Yahoo tidak akan keluar dari bisnis periklanan digital dan perusahaan berencana untuk merekrut lebih banyak karyawan di bidang yang lebih high-demand atau DSP.
Ia juga menyampaikan bahwa, DSP Yahoo menghasilkan lebih banyak pendapatan, hingga mencapai US$ 8 triliyun di catatan pendapatan tahunan.
Berita PHK masal Yahoo ini, menambah deretan perusahaan teknologi yang memangkas biaya untuk bertahan di tengah ancaman ekonomi global. Sebelumnya, Zoom, Dell, dan IBM, serta Disney, juga melakukan hal yang sama.***