JAKARTA, Stabilitas.id – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) siap dukung pengembangan UMKM lokal, agar dapat masuk dalam rantai pasok global melalui berbagai program dan kegiatan kerja sama internasional forum BIMP-EAGA.
Dalam pertemuan The 9th BIMP-EAGA SMED WG Meeting yang dilaksanakan di Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam pada 5-6 Juli 2022, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Bidang Kemitraan dan Perluasan Pasar Deputi Bidang UKM KemenKopUKM selaku Head of Delegation Indonesia Fixy mengusulkan, agar keterlibatan UMKM dalam BIMP-EAGA lebih ditingkatkan.
“Mengingat isu UMKM merupakan isu lintas sektoral, KemenKopUKM mendorong agar program dan pembahasan pengembangan UMKM harus melibatkan Working Group lainnya. Tujuannya, supaya program yang saling mendukung satu sama lain ini dapat tersinergikan,” ungkap Fixy dalam keterangan resminya, pada Sabtu (9/7/22).
Forum kerja sama subregional ASEAN Brunei Indonesia Malaysia Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ini merupakan kerja sama antar empat negara ASEAN, untuk membantu pembangunan perekonomian wilayah perbatasan yang dianggap lebih tertinggal dari daerah lainnya.
Diharapkan, BIMP-EAGA bisa membantu menghubungkan perusahaan besar dengan UMKM sektor tertentu seperti cokelat untuk masuk dalam rantai pasok.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi KemenKopUKM juga disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko. Ia berpesan, agar forum BIMP-EAGA dapat menghasikan program yang konkret yang dapat mendorong pengembangan UMKM Indonesia, agar produk UKM dapat diekspor ke negara BIMP-EAGA khususnya Brunei Darussalam.
“Kedutaan Besar RI untuk Brunei Darussalam selalu siap mendukung program pengembangan UMKM, agar dapat masuk ke pasar internasional,” tutup Sujatmiko.***