Jakarta – PT Tunas Ridean Tbk (TURI) menargetkan penjualan mobil baru hingga akhir tahun 2012 mencapai 43.835 unit, atau tumbuh 15% dari hasil penjualan akhir 2011 yang sebesar 38.271 unit. Penjualan sepeda motor baru juga ditargetkan tumbuh 16% menjadi 229.940 unit. Sementara pembiayaan baru PT Mandiri Tunas Finance dipatok tumbuh 22% menjadi Rp 8,7 triliun. Demikian juga dengan portofolio jangka panjang Tunas Rental yang ditargetkan sebesar 4.528 unit.
“Pertumbuhan penjualan tersebut sejalan dengan beroparasinya beberapa cabang baru kita yang kita optimis mencatat pertumbuhan penjualan. Sekarang kita telah mengoperasikan 118 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk, Rico Setiawan dalam paparan publik perseroan di Jakarta, (9/10).
Dia menambahkan di tahun ini, perseroan akan menambah 12 outlet baru, antara lain 2 outlet Toyota, 1 outlet BMW, 3 outlet Daihatsu, 5 outlet Honda motor, dan 1 outlet mobil bekas (BMW). “Sejalan dengan pembukaan cabang, kita juga melakukan investasi barang modal sebesar Rp 560 miliar. Alokasinya antara lain untuk kendaraan rental Rp 310 miliar, dan kebutuhan lainnya sebesar Rp 250 miliar,” tutur Rico.
BERITA TERKAIT
Dijelaskan Rico, target pertumbuhan TURI yang lebih tinggi dari industri khususnya target ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) yang hanya menargetkan 6 persen baik untuk mobil dan motor, hal itu tidak terlepas dari rencana kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) saat ini. Hasilnya, lanjut Rico, hingga kuartal pertama tahun ini TURI mencatat penjualan mobil baru 12.725 unit atau tumbuh 21%, penjualan sepeda motor baru 44.582 unit atau tumbuh 8%. Rico menambahkan, penjualan tertinggi terjadi di bulan Maret 2012. “Itu didukung oleh suplay yang meningkat dari beberapa produk seperti Avansa, Zenia, dan Fortuner baru,” jelas Rico.
Dia juga menjelaskan bahwa diberlakukannya aturan down payment dari Bank Indonesia (BI) juga berpengaruh terhadap penjualan perseroan. “Tetapi tidak signifikan untuk mobil karena rata-rata DP-nya sudah di level 20%, dan saat ini sudah mulai menaikan. Mungkin untuk motor akan berpengaruh, karena rata-rata DP motor di level 10%,” jelas Rico.
Sementara itu, pembiayaan baru PT Mandiri Tunas Finance tercatat lebih rendah 3% dari kuartal pertama tahun 2011, yakni Rp 1,8 triliun di kuartal pertama tahun ini. “Penurunan pembiayaan itu dikarenakan minimnya stock dari beberapa jenis kendaraan seperti Suzuki. Namun ke depan pembiayaan kita targetkan bisa tumbuh 10%. Untuk hal itu kita akan mengoptimalkan aliansi dengan Bank Mandiri yang dalam memperdalam pasar pembiayaan,” ungkap Direktur TURI Tenny Febyana Halim pada kesempatan yang sama.
Dengan hasil penjualan yang tetap tumbuh di kuartal pertama tahun 2012, TURI mencatat pendapatan bersih Rp 2,6 triliun atau tumbuh 22% dari kuartal pertama 2011. Demikian juga dengan capaian laba, laba periode berjalan sebesar Rp 107 miliar, atau meningkat 41%. Sementara hingga akhir 2011, TURI meraih pendapatan bersih Rp 8,3 triliun (tumbuh 22%), dan laba Rp 322 miliar, yang juga tumbuh 20%.
Tenny menambahkan, hingga kini TURI tetap menjaga kualitas baik untuk mobil maupun motor. Itu terlihat dari level kredit bermasalah yang rendah. “NPF kita untuk mobil 1%, sementara untuk motor sekitar 2,3%,” katanya. Dari sisi kewajiban, Direktur TURI, Anton Leoman menambahkan bahwa saat ini perseroanmasih memilki kewajiban jatuh tempo sebesar Rp 124,5 miliar.