Benny Waworuntu, Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (IndonesiaRe)
Dalam dua tahun belakangan, bisnis asuransi terguncang signifikan akibat pandemi. Begitu juga dengan bisnis reasuransi serta asuransi kredit. Maka dari itu, mengelola perusahaan di saat genting sungguh bukan pekerjaan yang mengenakkan.
Namun demikian, Benny Waworuntu malah mendapatkan penugasan memimpin PT Reasuransi Indonesia Utama atau dikenal dengan Indonesia Re. Sebagai seseorang yang telah malang melintang di industri proteksi, tantangan itu diterima dengan kesungguhan penuh.
Ya, pada Februari 2021 silam, Menteri BUMN Erick Thohir meminta lelaki yang pernah menjadi pejabat eksekutif di asosiasi untuk menahkodai perusahaan reasuransi milik negara itu. Bagi Benny, menggawangi Indonesia Re bukan hal mudah. Sebabnya, industri reasuransi merupakan benteng terakhir buat stabilitas industri keuangan.
Tentunya di tengah kondisi perekonomian menantang yang membuat nilai klaim asuransi terdongkrak, industri reasuransi dituntut mampu bertahan dan tetap kuat. Sebut saja, mulai dari dampak pandemi Covid-19 sampai maraknya kredit macet perbankan.
“Ini merupakan momok buat industri reasuransi. Antara lain, dampak pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim dan dorongan terhadap ekonomi hijau, serta geopolitik dan inflasi. Kemudian, ada juga salah satu yang sedang ramai, yaitu terkait produk asuransi kredit,” ujar lulusan Psikologi Universitas Indonesia.
Untuk diketahui, Indonesia Re sebagai perusahaan induk memiliki 2 (dua) anak perusahaan, yakni PT Reasuransi Syariah Indonesia (ReINDO Syariah) sesuai namanya adalah perusahaan reasuransi yang berbasis Syariah dan PT Asuransi Asei Indonesia, sebuah perusahaan asuransi yang berkonsentrasi pada bidang asuransi ekspor dan jaminan kredit ekspor. Tentu dengan adanya anak perusahaan, Indonesia Re mempunyai target besar di industri asuransi.
Selain itu, Indonesia Re juga mengelola Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN). Perannya sangat penting dalam pengumpulan semua data asuransi di Indonesia, untuk kemudian dilakukan riset dan data
tersebut dapat digunakan oleh industri asuransi dalam rangka mengelola bisnis asuransi menjadi lebih baik melalui data yang lebih variabel.
Indonesia Re juga memiliki Indonesia Re Institute. Sebagai institusi yang memfokuskan diri kepada riset dan pendidikan asuransi. Fungsinya adalah mengedukasi semua stakeholder mengenai peran asuransi.
Dengan sejumlah kekuatan yang dimililki, Benny telah mempersiapkan berbagai strategi di tahun 2022 dengan
semangat collaborate to transform. Sebagai langkah awal, Benny memoles Indonesia Re dimulai dari dari proses
dan kualitas bisnis. Selanjutnya diikuti dengan strategi penguatan di beberapa bidang usaha, dan diikuti dengan memperkuat bisnis di tingkat internasional karena adanya peluang yang profitable.
Indonesia Re juga melakukan improvement dan melakukan efisiensi di sisi keuangan, serta melakukan penguatan permodalan didukung peningkatan digitalisasi agar perusahaan memproses bisnis dan kegiatan operasional lebih baik, efektif, dan efisien. Salah satu yang menjadi kunci keberhasilan dari seluruh strategi, menurut Benny adalah pentingnya membangun komunikasi dengan para staf dan timnya untuk terus mendorong kinerja perusahaan.
Dalam jangka panjang, Benny menegaskan akan konsisten menjalankan dua strategi secara organik dan anorganik. Untuk yang organik, yaitu dengan mengupayakan pembenahan industri di dalam negeri. Sementara
yang anorganik, masih ada rencana menggandeng strategic partner.
Upaya pembenahan organik mulai berproses lewat menggandeng para pemain reasuransi dan asuransi lokal
untuk memperbaiki beberapa jenis produk. Salah satunya, merancang kembali kerangka underwriting yang lebih kuat untuk asuransi kredit, karena produk ini tengah menjadi lini bisnis paling merugikan sejak pandemi Covid19
melanda Indonesia.
Sementara untuk penguatan kapasitas bisnis secara anorganik lewat menggandeng investor strategis, Benny menggambarkan bahwa upaya ini bukan semata-mata menyerap modal asing masuk ke dalam Indonesia Re lewat aksi korporasi. “Jadi bukan cuma permodalan dari pendanaan, tapi juga lebih kepada bagaimana kita bisa membawa pakar dari luar untuk bisa memperkaya proses bisnis kami di Indonesia. Karena modal buat reasuransi itu bukan cuma financial capacity, tapi juga sumber daya manusia dan sistem,” tambahnya.
Alumnus jurusan Psikologi Universitas Indonesia itu tercatat berkarir panjang di Manulife Financial dengan posisi terakhir sebagai vice presiden (1998-2011). Selepas dari Manulife, Benny didapuk menjadi direktur eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) periode 2011-2014.
Selanjutnya dia menjadi Direktur Swiss Re untuk Indonesia. Saat berkarir di Swiss Re, Benny berkantor di Singapura. Setahun di Swiss Re, Benny kembali ke Indonesia dan bergabung dalam bisnis asuransi besutan kongsi Bank Mandiri dan Axa Indonesia. Dia menjalankan peran sebagai komisaris Axa Financial Indonesia pada 2015-2016. Selanjutnya jabatan komisaris Benny dipindahkan ke Axa Aset Manajemen Indonesia. Peran ini dia jalankan selama 10 bulan.
Setelah dua tahun sebagai komisaris, Benny kemudian ditunjuk menjadi direktur dalam kelompok usaha patungan Bank Mandiri itu dengan menjadi direktur PT Axa Service Indonesia. Selepas itu ia ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan Mandiri Axa General Insurance (MAGI). Dan seolah melengkapi diaspora Mandirian, Benny
kini diuji untuk mengelola Indonesia Re oleh Kementerian BUMN sejak5 Februari 2021 silam.
Go International
Industri reasuransi pada prinsipnya merupakan bisnis skala internasional. Indonesia Re, dengan landasan itu juga dalam berproses mencari peluang bisnis di pasar global. Benny pun ingin membawa Indonesia Re terus bergerak dan memberikan pengalaman pengelolaan risiko yang baik hingga ke dunia luar. Dengan selaksa prestasi dan jabatan yang diembannya, Benny tahu betul bagaimana ia harus menjadikan Indonesia Re sebagai BUMN yang wajib memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemajuan negeri.
Karenanya ia terus memoles performa kinerja perusahaan reasuransi terbesar di Indonesia agar tetap mampu berperan sebagai penopang pertumbuhan industri asuransi nasional dengan layanan terbaik dan tata kelola usaha yang sehat.
Dengan komitmen permodalan yang besar dari pemerintah dan didukung kualitas sumber daya manusia yang
tinggi serta sistem Teknologi Informasi yang canggih, Benny optimis Indonesia Re mampu memberikan proteksi dan solusi reasuransi terandalkan serta pelayanan reasuransi yang berkualitas internasional. ***