JAKARTA, Stabilitas.id – Hingga triwulan-III tahun 2023, ekonomi Indonesia masih terlihat cukup baik dengan dicatatkan pertumbuhan sebesar 4,94%. Sektor Jasa Keuangan turut mencatatkan pertumbuhan positif, seperti pembukuan premi industri asuransi umum untuk periode ini naik 10,1% secara y-on-y.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dalam paparan kinerja anggotanya, Senin (28/11/2023) memaparkan Total pendapatan premi industri asuransi umum di Q3 adalah sebesar Rp73,5 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2022 di periode yang sama yakni hanya Rp 66,8 triliun.
Ketua Umum AAUI, Budi Herawan mengatakan pada pencatatan pembukuan premi Triwulan III tahun 2023, ada 3 lini usaha yang terkontraksi yakni lini usaha Asuransi Energy Off Shore, Asuransi Property, dan Asuransi Satelit. Sedangkan lini usaha lainnya tercatat tumbuh positif dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.
BERITA TERKAIT
“Pencatatan pertumbuhan premi tertinggi di Triwulan-III tahun 2023 ini terjadi pada lini usaha Asuransi Engineering, Surety Ship dan Personal Accident,” sebutnya.
Sementara Pangsa Pasar perolehan premi di Triwulan-III 2023 masih didominasi paling besar oleh Asuransi Property, kemudian disusul dengan lini usaha kendaraan bermotor yang juga masih terus mendominasi pangsa pasar industri asuransi umum dengan jumlah proporsi kedua lini usaha ini mencapai 45,1% dari perolehan pencatatan premi Industri Asuransi Umum pada Triwulan III 2023.
Pangsa pasar terbesar selanjutnya diisi oleh Asuransi Kredit dan Asuransi Kesehatan yang mana Asuransi Kredit dengan proposi sebesar 18,8% dan Asuransi Kesehatan 7,2%.
Asuransi Harta Benda masih menduduki posisi pertama untuk pangsa pasar terbanyak pada pencatatan premi Triwulan III 2023 ini. Meski demikian, pencatatan premi Asuransi Harta Benda ini terkontraksi jika dibandingkan dengan periode yang sama ditahun sebelumnya. Pada periode ini, lini usaha Asuransi Harta Benda terkontraksi sebesar 9,3%.
“Hal ini difaktori diantaranya hardening market yang berdampak pada menurunnya kapasitas dari Reasuransi yang dapat diserap, oleh karena itu banyak yang melakukan self insured,” jelas Budi.
Sementara itu, untuk lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor, pertumbuhan positif dicatatkan pada Triwulan III 2023 ini. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 lalu, lini usaha ini dicatatkan tumbuh 11,9 %. Perolehan premi dari Asuransi Kendaraan Bermotor ini sebesar Rp14,5 triliyun dibandingkan Triwulan 3 2022 lalu yang hanya Rp 13 triliun.
Tentunya, lini usaha ini masih tetap menjadi pangsa pasar terbanyak ke 2 karena faktor tumbuhnya retail sales untuk kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Pangsa Pasar ketiga yang juga mendominasi perolehan premi industri asuransi umum adalah Lini Usaha Asuransi Kredit. Asuransi Kredit juga mencatatkan pertumbuhan perolehan premi di periode ini.
Jika dibandingkan dengan perolehan sebelumnya di Triwulan-III tahun 2022 total perolehan premi yang dicatat adalah sebesar Rp10,7 triliun, namun pada periode ini lini usaha Asuransi Kredit mengalami pertumbuhan positif yang mana total perolehan preminya sebesar Rp13,8 triliun.
“Faktor pendukung utama dari tumbuhnya pencatatan premi asuransi kredit tak lepas dari penyaluran kredit dari Bank Indonesia yang juga tumbuh pada seluruh jenis kredit yang disalurkan. Disamping itu, pemerintah juga terus meningkatkan risiko penyaluran kredit agar tetap terjaganya pertumbuhan kredit untuk masyarakat Indonesia,” jepas Budi.
Sementara itu, AAUI juga melaporkan pencatatan pendapatan premi Reasuransi Umum pada Triwulan III 2023. Sesuai data diatas, perolehan premi dari Reasuransi Umum mengalami pertumbuhan positif sebanyak 6,5% jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Premi Reasuransi Umumn ini tercatat membukukan perolehan premi sebesar Rp15,6 triliyun. Sedangkan pada tahun sebelumnya premi yang dicatat hanya sebesar Rp14,6 triliun.
Pembayaran Klaim
AAUI juga melaporkan pencatatan pembayaran klaim industri asuransi umum pada Triwulan III tahun 2023 ini.
Trinita Situmeang, Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset memaparkan klaim yang telah dibayarkan oleh industri asuransiumum mengalami pertumbuhan sebanyak 12,2% dari periode yang sama di tahun 2022.
“Jumlah total klaim yang telah dibayarkan pada periode ini adalah sebesar Rp 30,7 triliyun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 27,4 triliyun,” papar Trinita di kesempatan yang sama.
Dia menjelaskan, klaim yang telah dilaporkan pada periode ini mengalami pertumbuhan pada mayoritas lini usaha, namun ada juga 6 lini usaha yang mencatatkan adanya penurunan pembayaran klaim pada periode ini, diantaranya AsuransiProperty, Asuransi Aviation, Asuransi Energy On Shore, Asuransi Energy Off Shore, Asuransi Surety Ship, dan Asuransi Aneka.
“Claim Ratio pada periode terjadi pertumbuhan sebesar 41,8%, jika dibandingkan dengan Triwulan-III 2023 yang hanya tercatat 41%,” imbuhnya.
Sedangkan pada pencatatan kewajiban pembayaran klaim Reasuransi Umum, mengalami kenaikan klaim sebesar 2,5%. Klaim terjadi hampir di setiap lini usaha, namun ada 6 lini usaha yang mengalami penurunan klaim diantaranya Asuransi Property, Aviation, Energy Off Shore, Energy On Shore, Surety Ship dan Asuransi Aneka.
“Total klaim yang dibayarkan oleh Reasuransi pada periode ini adalah 5,9 triliun Rupiah dibandingkan sebelumnya yang hanya 5,7 triliyun rupiah,” urainya. ***