JAKARTA, Stabiltas.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) agar menjalankan tugas dan program-programnya guna mendukung pemulihan ekonomi.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Badan Anggaran tentang Laporan dan pengesahan hasil pembahasan Panja Perumus Kesimpulan Pembahasan Laporan Prognosis Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran (TA) 2022, pada Jumat (1/7/22).
Menkeu menyampaikan bahwa pendapatan negara yang telah disampaikan Pimpinan Banggar sudah sesuai dengan yang dibayangkan oleh Pemerintah. Namun terkait belanja negara, terutama pada belanja K/L dan realisasi dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), masih akan terus dioptimalkan.
BERITA TERKAIT
“Mungkin nanti kita akan tetap optimalkan terutama yang untuk mengantisipasi tahun depan yaitu mengenai DBH (Dana Bagi Hasil). Kami akan tetap berusaha supaya jangan sampai pressure-nya nanti pindah ke tahun depan,” ungkap Menkeu.
Selain itu, Menkeu juga mengusulkan agar Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik juga dapat dipercepat penyalurannya.
“Ada satu yang hilang di dalam sini adalah DAK nonfisik. Sebetulnya tadi kita bayangkan harus juga dipercepat karena masih negatif growth. Nanti akan menjadi langkah kita selanjutnya,” lanjut Menkeu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Anggaran DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan bahwa sesuai hasil rapat kerja pada 19 Mei 2022 mengenai kebijakan antisipatif APBN untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan kesehatan APBN, diperkirakan realisasi defisit sampai dengan akhir tahun 2022 mencapai angka 4,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Namun diharapkan Pemerintah tetap melakukan best effort agar defisit akhir tahun 2022 dapat lebih rendah dari 3,92 persen terhadap PDB. Sesuai dengan aspirasi Badan Anggaran (Banggar) yang mengharapkan dapat mencapai angka 3,5 sampai 3,7 persen dari PDB,” jelas Said.
Menanggapi hal tersebut, Menkeu menyampaikan akan mencoba untuk mencapai harapan dan aspirasi Banggar DPR RI untuk dapat mencapai defisit di angka 3,5 hingga 3,7 persen.
“Defisit 3,5 hingga 3,7 insya Allah kita akan coba capai,” tutupnya.***