JAKARTA, Stabilitas — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) menyetujui penetapan penggunaan laba bersih 2015 sebesar Rp56.953.511.758 sebagai cadangan umum , dan sisanya sebesar Rp1.082.116.723.400,- ditetapkan sebagai laba ditahan.
Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan usaha Perseroan, RUPST telah menyetujui usulan Perseroan untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham dari laba bersih tahun buku 2015.
Adapun laba besih yang diraih Maybank Indonesia sepanjang 2015 mencapai Rp1,14 triliun, meningkat sebesar 60,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.
BERITA TERKAIT
”Maybank Indonesia telah melalui tahun yang penuh tantangan selama tahun 2015. Dengan fundamental pertumbuhan yang makin baik, dengan dukungan para pemegang saham, mitra dan nasabah, kami menatap masa depan dengan optimis untuk mengantisipasi dan menangkap peluang pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria di Jakarta, Jumat (22/4).
RUPST menyetujui untuk mengangkat kembali Datuk Abdul Farid bin Alias sebagai Komisaris, Achjar Iljas sebagai Komisaris Independen dan Ghazali bin Mohd Rasad sebagai Direktur
Kinerja 2015
Untuk diketahui, Maybank Indonesia mencatat kenaikan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar 40,8% menjadi Rp2,73 triliun pada Desember 2015 dari Rp1,94 triliun pada Desember 2014. Kenaikan fee based income yang signifikan terutama didukung fee bancassurance, jasa layanan Maybank Indonesia sebagai arranger dan penasehat nasabah korporasi, transaksi valuta asing, administrasi pinjaman, asuransi, dan jasa layanan lain yang disediakan Maybank Indonesia.
Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit sebesar 5,9% menjadi Rp112,5 triliun per 31 Desember 2015 dari Rp106,3 triliun per 31 Desember 2014. Perbankan Bisnis dan Perbankan Ritel terus membukukan pertumbuhan kredit yang kuat, sementara Perbankan Global tetap fokus pada re-profiling dan re-alligning portofolio korporasi, dengan strategi memberikan layanan kepada BUMN dan nasabah top tier.
Sepanjang tahun Maybank Indonesia memprioritaskan fokus pada upaya lebih jauh memperkuat posisi likuiditas dan simpanan nasabah. Total simpanan nasabah bertumbuh 12,7% dari Rp102,49 triliun menjadi Rp115,49 triliun dengan Loan to Funding Ratio (LFR–Bank saja) tetap terkelola dengan baik sebesar 85,13% dan modified consolidated Loan to Deposit Ratio (modified LDR-konsolidasian) sebesar 80,95%.
Maybank Indonesia terus memperbarui sistem cash management, solusi finansial rantai pasok (financial supply chain) yang kuat, dan fasilitas mobile banking (berbasis internet) Maybank M2U yang juga memberikan kontribusi yang besar pada posisi likuditas yang meningkat. Sebagai bagian dari Grup Maybank, strategi Maybank Indonesia juga akan tetap fokus pada peningkatan kualitas aset.
Secara resmi Maybank Indonesia telah meluncurkan identitas baru perusahaan pada 22 Januari 2016 menyusul pengumuman resmi pergantian nama dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) menjadi PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) pada Oktober 2015. Identitas baru memperkuat posisi Bank sebagai bagian dari Maybank Group, grup penyedia jasa keuangan terbesar keempat di ASEAN.
Pelaksanaan rebranding juga membuat nasabah Bank kini merasakan ikatan pertalian yang lebih besar dengan brand Maybank, yang dalam dua tahun berturut-turut diakui sebagai Brand of The Year pada World Branding Forum.