JAKARTA, Stabilitas.id – Hasil Survei Dunia Usaha (SKDU) mengindikasi adanya peningkatan pada kegiatan dunia usaha triwulan I 2022. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 8,71%. Angka ini lebih tinggi dari SBT pada triwulan IV 2021 sebesar 7,10%, dikutip dari laporan Bank Indonesia, Kamis (14/4/2022).
Peningkatan ini terndikasi pada sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, khususnya subsector Tanaman Bahan Makanan (Tabama), sejalan dengan pola historis musim panen serta sektor Industri Pengolahan sejalan dengan meningkatnya aktivitas industri dan mobilitas.
Kapasitas produksi terpakai triwulan I 2022 juga mengalami peningkatan tercatat ebesar 73,08%. Angka ini meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 72,60%.
Kondisi keuangan dunia usaha juga membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Khususnya dari aspek likuiditas, disertai akses pembiayaan yang lebih mudah.
Dari segi kondisi keuangan dan akses kredit, mayoritas responden menunjukkan kondisi keuangan perusahaan membaik pada triwulan I 2022. Kondisi llikuiditas pada triwulan I 2022 mengalami peningkatan.
Hal ini tercermin dari Saldo Bersih (SB) likuiditas sebesar 17,28%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar SB 15,74%.
Pada triwulan II 2022, responden memperkirakan peningkatan kegiatan usaha masih berlanjut dengan SBT sebesar 23,24%.
Peningkatan ini diperkirakan terjadi pada beberapa sektor utama, yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, serta sektor Perdaganan, Hotel, dan Restoran sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat memasuki periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idulfitri dan pelonggaran PPKM.***