Klik tombol berikut ini untuk memesan edisi digital Majalah Stabilitas

Stabilitas Edisi 206 : Strategi Kunci Tangani Cybersecurity

3
Dilihat
0
Bagikan
3
Dilihat

Pembaca yang budiman!

Diakui atau tidak, semakin 4 lama semakin nyata ancaman dari perkembangan teknologi digital dan meningkatnya kebergantungan pada Internet di lembaga keuangan. Setelah pembobolan data yang menimpa sebuah bank yang gmenghebohkan pada tahun lalu, kejadian yang sama terjadi lagi. Tidak tanggung-tanggung kali ini menimpa lembaga yang mengelola data nasional.

Jika melihat kondisi tersebut, benar kiranya apa yang pernah diungkapkan oleh Wakil Menteri Komunikasi
dan Informasi Nezar Patria. Mantan jurnalis dan aktivis sosial ini pernah mengatakan bahwa dalam pengelolaan risiko siber dan peretasan, pertanyaannya bukan apakah kita akan diserang atau tidak, namun kapan kita akan diserang. Pernyataan itu mengindikasikan bahwa serangan siber adalah sebuah keniscayaan dan hanya masalah waktu saja sebelum ia terjadi.

BERITA TERKAIT

Kejahatan dunia maya memang telah menjadi concern semua pihak di zaman digital ini. Namun kesadaran untuk meningkatkan keamanan siber kadang baru muncul setelah sebuah organisasi merasakan serangan para penjahat dunia maya.

Dalam sebuah diskusi, seorang pejabat bank mengemukakan bagaimana pihaknya diserang secara bersama-sama oleh para peretas yang ingin membobol sistem perusahaannya. Meski pada akhirnya serangan itu bisa dihadapi namun ada sebuah pelajaran yang bisa dipetik. Jika dalam hal penyerangan para penjahat sudah saling bantu-membantu, mengapa dalam bertahan tidak ada kolaborasi seperti itu.

Kolaborasi dalam hal pertahanan siber memang diperlukan, pemerintah sudah menginisiasinya dalam bentuk data sharing untuk penanganan dan pemulihan insiden siber. Namun begitu inisiatif ini belum mendapat respons
maksimal dari pelaku bisnis. Sebetulnya satu dekade lalu ada sebuah inisiasi dari industri terkait data sharing, namanya Konsorsium Data Kerugian Eksternal (KDKE) yang pengelolaannya berada di LPPI. Namun kegiatan dari kolaborasi ini harus berhenti dengan alasan yang tidak jelas.

Nah, Majalah Stabilitas akan mengangkat isu tersebut dalam laporan utamanya pada edisi ini. Pada tulisan awal akan diulas mengenai potret dari keamanan siber di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dan perkembangan dari kejahatan dan teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber. Serta apa saja mitigasi
yang sudah dilakukan industri keuangan.

Selanjutnya, kami juga akan menampilkan ulasan mengenai pengalaman industri perbankan dalam menghadapi
pembobolan sistem keamanannnya. Dan hal apa saja yang harus diwaspadai oleh pihak yang belum mengalami
pembobolan berdasarkan penanganan yang sudah dilakukan.

Pada bagian berikutnya akan diulas hal-hal yang menimpa perusahaan non perbankan yang pada saat yang bersamaan juga tengah diincar oleh peretas mengingat transformasi digital yang sedang dijalankan. Lalu apa saja
yang sudah disiapkan oleh industri ini, menjadi bahan utama dari tulisan ini. Sementara itu pembahasan mengenai cara terbaik yang bisa dipakai oleh seluruh stake holder dalam memitigasi serangan siber yang makin massif dan menunggu kelemahan dari sasarannya menjadi pembahasan berikutnya.

Selain dari sajian kami di laporan utama, Anda juga tetap bisa menikmati persembahan kami dalam rubrikrubrik tetap lainnya. Harapan kami, apa yang disajikan pada edisi ini bisa terus menginspirasi Anda dalam mengambil
keputusan.

Selamat Membaca!

Klik tombol berikut ini untuk memesan edisi digital Majalah Stabilitas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

TERPOPULER

Terbaru

STABILITAS CHANNEL

TWITTER STABILITAS

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.