JAKARTA, Stabilitas.id – Isu utama yang dihadapi oleh perbankan syariah saat ini adalah pilihan apakah akan melakukan pemisahan dari induk ataukah tetap bertahan di bawah induk usaha.
Namun demikian menurut Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), yang terpenting adalah memastikan praktik good corporate governance berjalan.
Pada saat membuka virtual seminar Spin Off atau Leveraging dalam Meningkatkan Kinerja Perbankan Syariah, Kamis (14/10/2021), Direktur LPPI Mulya Effendy Siregar, mengatakan bahwa terdapat beberapa isu yang menantang dalam industri perbankan syariah saat ini.
BERITA TERKAIT
Pertama adalah sinergi antara induk usaha dan subsidiary-nya, kedua mengenai digital banking dan kaum milenial, dan ketiga mengenai sustainable finance yang terus dipromosikan oleh regulator.
Adapula isu mengenai pengelolaan dana haji dan juga dampak dari Covid-19. Dan isu penting lainnya adalah regulasi OJK terkini yang mengatur perbankan termasuk lini syariah di dalamnya.
Dan satu lagi yang tidak bisa kita kesampingkan karena waktunya yang makin mendesak adalah mengenai spin off atau leveraging.
Mengenai isu terakhir tersebut, perbankan memang dihadapkan pada pilihan, apakah spin off atau konversi.
Berdasarkan kajian LPPI dari data-data yang dikumpulkan dan dikelola, bahwa yang terpenting dari semua itu adalah terkait praktik good corporate governance di bank syariah.
“Kami di LPPI sering ditanya manakah yang akan lebih baik, spin off atau konversi. Berdasarkan data-data yang kami peroleh, apapun pilihannya tidak menentukan baik buruk kinerja bank syariah selanjutnya,” katanya.
“Berdasarkan analisis kami yang menentukan kinerja baik atau tidak ke depannya adalah penerapan GCG,” imbuhnya.
Menurut mantan Komisaris Utama BSI ini, praktik GCG akan menentukan pertumbuhan kinerja bank syariah lebih cepat dibndingkan yang tidak menerapkannya.
Berdsarkan riset GCG yang dilakukan LPPI terdapat hubungan antara skor GCG yang kecil (artinya penerapannya semakin bagus) dengan pertumbuhan kinerja Bank Umum Syariah.
Jadi apapun pilihannya, jika penerapan GCG mendapat perhatian serius dari pengelola bank maka akan lebih besar potensinya untuk meningkatkan kinerja BUS dalam beberapa waktu ke depan.***