JAKARTA, Stabilitas.id – Semen Indonesia (SIG) memberikan perhatian terhadap kompetensi tenaga konstruksi dalam proses Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal tersebut ditunjukkan dengan kolaborasi bersama Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) V Banjarmasin, SIG menggelar pelatihan dan sertifikasi tenaga konstruksi yang bekerja di proyek pembangunan IKN.
Pelatihan bertujuan untuk memperkuat kompetensi tenaga konstruksi di IKN agar lebih terampil, profesional dan bersertifikat. Materi pelatihan meliputi pengetahuan dasar material semen, mortar, bata interlock, beton, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3), metode konstruksi yang efektif dan efisien, serta pengenalan produk SIG.
Selain itu, tenaga konstruksi juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik pemasangan bata interlock, hingga plester dinding. Kegiatan sertifikasi dilakukan melalui proses wawancara, tes keterampilan, dan observasi langsung di lapangan (on site), yang berlangsung pada 12 – 13 Agustus 2024.
Kepala Seksi Pelaksanaan BJKW V Banjarmasin, Boma Rizkiko menyambut positif dan mengapresiasi kolaborasi SIG dengan Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan dan Ditjen Bina Konstruksi dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja konstruksi.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan peningkatan keahlian bagi tenaga kerja konstruksi untuk bekerja sesuai prosedur dan standar yang berlaku, termasuk menjaga aspek K3. Semoga para peserta pelatihan ke depannya mampu menunjukkan kinerja yang terbaik di mana pun mereka bekerja,” ungkap Boma Rizkiko.
Selain itu, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, dengan adanya pelatihan yang memberikan pengetahuan teknik konstruksi ini, SIG berharap akan terlahir tenaga konstruksi yang terampil, profesional dan tersertifikasi, untuk mendukung pembangunan di Indonesia dengan hasil konstruksi bangunan yang kokoh dan berkelanjutan.
“Bekal pengetahuan tentang teknik konstruksi yang efektif dan efisien, pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan, hingga tren yang berkembang di pasar, akan meningkatkan daya saing dan menjadi nilai tambah bagi tenaga konstruksi, yang pada akhirnya akan memberikan mereka kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan,” ungkap Vita Mahreyni.
salah satu tenaga konstruksi peserta pelatihan, Yono (40), yang saat ini bekerja pada proyek pembangunan rumah susun Paspampres di IKN, merasa bersyukur dan senang dapat mengikuti pelatihan karena banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman baru.
“Produk bata interlock dari SIG ini ternyata sangat mudah digunakan dan tidak perlu banyak menggunakan material. Sangat membantu masyarakat yang mau membangun rumah. Terima kasih SIG yang sudah memberikan saya dan teman-teman lainya kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini,” tutup Yono.***