JAKARTA, Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program ‘Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022’ memberangkatkan 990 pemudik dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat ke berbagai daerah tujuan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Program mudik gratis ini menggunakan 20 bus yang dilakukan secara bertahap pada Rabu (27/4/22) dan Jumat (29/4/22).
Pelepasan dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thoir, di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Rabu (27/4/22). Acara tersebut juga dihadiri Direktur Utama SIG, Donny Arsal.
Donny Arsal mengatakan, kegiatan mudik gratis ini menjadi bentuk kepedulian SIG kepada masyarakat yang akan bersilaturahmi dan merayakan idulfitri bersama keluarga dengan aman dan nyaman.
BERITA TERKAIT
“Kami bersyukur tahun ini dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan mudik gratis yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.” ungkapnya.
Rangkaian acara dimulai pada Rabu (27/4/22) dengan memberangkatkan 100 pemudik dari Jakarta menuju Purwokerto, Purworejo, Kebumen, Yogyakarta, Madiun, Jombang, Mojokerto, Gresik dan tujuan akhir Surabaya. Dan, akan dilanjutkan pada Jumat (29/4/22) diberangkatkan pemudik dari Banten, Tangerang, Karawang, Jakarta dan Bogor ke sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Donny melanjutkan, demi menjaga kenyamanan dan keamanan saat mudik, seluruh pemudik diwajibkan memiliki aplikasi PeduliLindungi dan telah di vaksin lengkap. Para pengemudi juga telah menjalani tes kesehatan guna memastikan kondisi sehat dan SIG juga membekali peserta mudik dengan makanan, obat-obatan, kaos, goodie bag, masker dan hand sanitizer.
Adanya program Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN ini disambut baik oleh Yatno, salah satu peserta mudik asal Kabupaten Madiun Jawa Timur yang berprofesi sebagai tenaga konstruksi di Sawangan, Depok.
“Program mudik bersama yang diselenggarakan oleh SIG sangat membantu. Selain gratis, mudik yang dilakukan sangat terkoordinir dengan baik sehingga memudahkan bagi peserta. Kami berharap tahun depan akan kembali digelar program ini, karena sangat membantu kami sebagai perantau,” ungkap Yatno.***