JAKARTA, Stabilitas.id– Wisudawan Program SESPIBANK® Angkatan ke-77 diharapkan mampu menghadapi ancaman inflasi dalam skala nasional maupun global. Para wisudawan ini nantinya akan menduduki posisi puncak di masing-masing bank sehingga profesionalitas mereka akan dibutuhkan oleh lembaga perbankan.
Direktur Utama LPPI Heru Kristiyana mengatakan, kondisi ekonomi yang masih belum stabil menjadi tantangan besar bagi para bankir yang akan menduduki top level management. Para bankir harus menyusun strategi supaya perekonomian Indonesia bisa bergerak ke arah yang lebih baik tiap tahunnya.
“Kondisi perekonomian Indonesia bergerak sangat dinamis, suku bunga acuan sudah pada level 5,5 % untuk merespon inflasi yang terus tinggi pada posisi terakhir sebesar 3,7 %, jauh di luar targetnya yang diinginkan yaitu sebesar 2%,” ujarnya ketika memberikan sambutan dalam acara Wisuda SESPIBANK® angkatan ke-77 di Gedung LPPI, Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Program SESPIBANK® ke 77 diikuti 26 peserta dari bank umum, baik konvensional, bank syariah, bank swasta, dan bank pembangunan daerah. LPPI secara konsisten sejak 1988 telah melaksanakan program yang dicanangkan Prof Djoko Santoso Moeljono ini.
Heru menjelaskan, kondisi ekonomi global juga terkena dampak dari tekanan inflasi. Ia memberikan contoh bahwa zona Eropa juga belum pulih seperti sedia kala dengan inflasi sebesar 4,3%.
“Kita harus melihat ancaman inflasi ini, selain itu stok beras dunia juga menipis karena India mulai berhenti ekspor beras. Jika harga beras terus naik, tentunya akan bahaya untuk kondisi ekonomi nasional,” katanya.
Meski demikian, Heru tetap optimis dengan kondisi perbankan di Indonesia. Saat ini, pertumbuhan kredit perbankan masih tumbuh 9,06% dengan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,4%.
“Selain itu para wisudawan telah melakukan benchmarking ke Washington DC. Hal ini sangat baik karena para wisudawan bisa melihat lebih dekat situasi global dengan mengunjungi IMF,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Lana Soelistianingsih turut serta memberikan orasi ilmiah dalam acara wisuda kali ini. Ia mengatakan, para bankir perlu waspada terkait ancaman likuidasi dalam dunia perbankan.
“Jika melihat sebaran likuidasi bank oleh LPS per September 2023, Jawa Barat menempati peringkat tertinggi jumlah BPR dan BPRS yang dicabut izin usahanya. Kami banyak menangani BPR, mudah-mudahan tidak ada bank umum yang harus bertemu LPS dalam konteks likuidasi, walaupun pada 2009 ada satu bank umum yang terkena likuidasi,” katanya.
Secara virtual, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar juga menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan. Mereka berharap para bankir bisa bersinergi dalam inovasi dan memberikan dukungan bagi pembiayaan dan kegiatan ekonomi bisnis serta perekonomian.
Perwakilan wisudawan dari Bank BTN, Budi Permana mengatakan, Program SESPIBANK® memang menjadi bekal utama bagi para bankir top level dalam menghadapi tantangan ekonomi. Para peserta program juga sangat antusias ketika mengikuti pelatihan.
“Kami antusias bertanya kepada sejumlah narasumber. Bahkan, ada beberapa pertanyaan kami sampaikan secara tertulis karena keterbatasan waktu. Semoga para narasumber bisa menjawab seluruh pertanyaan kami,” katanya.
Program SESPIBANK®
SESPIBANK® merupakan program tertinggi dalam pendidikan perbankan di Indonesia yang mengarahkan kepada pesertanya untuk ikut terlibat dalam proses penciptaan nilai (value creation) bagi banknya masing-masing dengan tujuan untuk mengembangkan solusi terhadap current and future problems. Proses penciptaan nilai tersebut diimplementasikan dalam sebuah makalah bisnis dan dipresentasikan di dalam forum.
Materi SESPIBANK® disusun dengan sistem pembelajaran klasikal dan non klasikal dengan konsep pemahaman kepada peserta akan situasi lingkungan eksternal bisnis, strategi dan kebijakan bank, dilengkapi dengan leadership, risk management, dan GCG dalam modul dasar.
Kemudian peserta juga memperoleh updating situasi terkini melalui penceramah maupun pembicara terbaik di bidangnya dalam modul pelengkap. Keseluruhan modul tersebut, kemudian disempurnakan melalui implementasi dan diskusi pada modul aplikasi serta modul sertifikasi.
Dalam rangka mencapai kompetensi sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan sebagai anggota pimpinan bank yang profesional, kurikulum SESPIBANK® ini disusun dengan maksud untuk meningkatkan wawasan kognitif, afektif, dan skills tentang bisnis perbankan yang dijabarkan dalam sasaran program dan tujuan kurikuler khusus. Sasaran program adalah para peserta diharapkan mampu mengelola strategic directions dalam membangun masa depan bank dalam perannya sebagai pimpinan puncak atau pimpinan tertinggi dari bank.***
Penulis : Danang David