JAKARTA, Stabilitas.id – Sekertaris Jenderal PBB ASEAN, mengapresiasi 16 capaian prioritas ekonomi (Priority Economic Deliverables/PED) yang diusung Indonesia sebagai Keketuaan pada ASEAN 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Kao Kim Hourn dalam The 29th ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat di Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (22/3/23).
“Saya ingin memuji Indonesia, khususnya Menteri (Perdagangan Zulkfifli) Hasan, karena telah memperkenalkan capaian prioritas ekonomi yang berwawasan ke depan dan akan membuka jalan bagi kerja sama ekonomi regional yang lebih kuat,” ungkapnya.
Integrasi Ekonomi ASEAN yang dicanangkan melalui 16 capaian prioritas ekonomi (PED), dikategorikan ke dalam tiga strategic thrust yang berfokus pada pemulihan dan pembangunan kembali, ekonomi digital, dan keberlanjutan.
“Saya menggarisbawahi bahwa ASEAN saat ini sedang mengejar beberapa inisiatif utama untuk memperdalam integrasi ekonominya. Pertama, meningkatkan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) untuk memastikannya tetap relevan, modern, berwawasan ke depan, dan lebih responsif terhadap perkembangan regional dan global,” ungkap
Kedua, menyiapkan ASEAN Digital Economy Framework (DEFA) yang berkualitas tinggi yang akan menjadi fondasi tangguh bagi ASEAN untuk menjadi ekonomi digital terkemuka, di mana arus barang, jasa, dan data yang lancar dan aman didukung dengan aturan, regulasi, infrastruktur, dan talenta.
Sebagai informasi, Adapun kinerja perdagangan dan investasi ASEAN telah melampaui tingkat sebelum pandemi dengan pertumbuhan sebesar 5,5 persen pada 2022 dan ditargetkan sebesar 4,7 persen pada 2023.
Sementara itu, arus masuk foreign direct investment mencapai 174 miliar dolar AS pada 2021 atau meningkat sekitar 42 persen dari tahun sebelumnya.***