BERITA TERKAIT
JAKARTA-Pada Senin (9/7), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan tiga emiten baru yang melakukan pencatatan saham (listing) perdana di papan perdagangan utama. Salah satunya adalah PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk yang merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) yang secara khusus menggarap bisnis jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal serta jasa terminal kendaraan. Melepas 561,101 juta lembar sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk menggunakan kode perdagangan IPCC. Pertama diperdagangkan di bursa saham nasional, saham IPCC yang dilepas dengan harga perdana Rp1.640 per saham melonjak tipis sekitar 5,18 persen ke level Rp1.725 per saham pada awal-awal diperdagangkan.
Dari keseluruhan proses IPO yang dilakukan, IPCC berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp920,206 miliar. Sebesar 50 persen dari dana tersebut sesuai rencana bakal digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha berupa pengembangan terminal, perluasan lahan, penambahan kapasitas dan juga fasilitas serta peralatan pendukung. “Lalu sebesar 25 persen lagi kami alokasikan untuk perpanjangan kontrak sewa lahan jangka panjang. Sisanya 25 persen lagi untuk modal kerja guna meperkuat kinerja operasional,” ujar Direktur Utama IPCC, Chiefy Adi Kusmargono, usai listing. Dalam proses IPO yang dilakukan, perusahaan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas untuk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters/JLU). Sedangkan RHB Securities oleh perusahaan difungsikan sebagai agen penjual internasional (international selling agent). Dalam prosesnya, IPO yang dilakukan IPCC cukup mendapatkan respon positif dari pelaku pasar. Hal itu Nampak dari catatan kelebihan permintaan (over subscribed) yang mencapai lebih dari dua kali lipat dari alokasi IPO.