JAKARTA, Stabilitas.id – Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) berhasil pertahankan peringkat Emas pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK).
Tahun ini menjadi yang ketujuh kalinya Pupuk Kaltim menunjukkan konsistensi dan inovasinya akan keberlanjutan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin kepada Gusrizal, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia yang mewakili seluruh anak perusahaan di Jakarta, Rabu, 20 Desember 2023, dengan disaksikan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dan Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo.
Wakil Presiden RI, K.H Ma’ruf Amin turut menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pemangku kepentingan untuk bisa mencapai keberhasilan pembangunan berkelanjutan. “Program PROPER ini menjadi platform untuk mengambil bagian untuk pembangunan berkelanjutan.
Perusahaan seharusnya tidak lagi hanya berfokus menghasilkan keuntungan tapi juga memastikan kelestarian lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik maupun sosial. Pelaku dunia usaha harus bisa meningkatkan kontribusi dan mengambil langkah konkret dalam mengatasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.”
Usai menerima penghargaan, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian positif yang diraih Pupuk Kaltim, khususnya di usia baru yang ke-46 tahun.
“Alhamdulillah, ini merupakan salah satu bukti nyata dari Pupuk Kaltim yang konsisten menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai perusahaan yang bisa membawa berkah dan manfaat tak hanya bagi perusahaan tapi juga bagi masyarakat dan lingkungan hidup,” ungkap Budi.
Dalam upaya mewujudkan transformasi hijau industri, berbagai inisiatif telah diterapkan oleh Pupuk Kaltim melalui sejumlah penerapan program Environment, Social, and Governance (ESG) baik di lini operasional perusahaan maupun di level masyarakat dan lingkungan secara langsung.
Pupuk Kaltim sudah mencanangkan roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan sebesar 32 persen pada tahun 2030, sejalan dengan target Net Zero Emission pada tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.
Melalui roadmap dekarbonisasi yang telah dirancang, program-program inovasi ESG yang digagas oleh Pupuk Kaltim telah berhasil memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun lingkungan. Berbagai inisiatif ESG ini pun terbagi menjadi dua etape.
Etape pertama berfokus dalam menerapkan konsep sirkuler ekonomi dan offset carbon melalui berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon (Community Forest), penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, revamping pabrik, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan.
Dilanjutkan dengan etape kedua, yaitu melakukan low carbon sourcing dan carbon capture storage yang dikemas dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan, salah satunya clean ammonia.
Untuk menuju industri yang less carbon, tentu diperlukan bahan bakar transisi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya amonia, saat ini Pupuk Kaltim sedang mengembanglan teknologi clean ammonia.
Pertengahan tahun 2023, Pupuk Kaltim bersama Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengkaji rancangan pembangunan fasilitas produksi clean ammonia berkapasitas sebesar 1 juta ton per tahun.
“Jadi bukan hanya sekadar soal bagaimana agar perusahaan bisa tumbuh, tapi di saat yang bersamaan juga bagaimana Pupuk Kaltim bisa bertanggung jawab menjalankan usaha dengan mengedepankan upaya dan inovasi yang ramah lingkungan,” tutup Soesilo.***