Jakarta – PT Pos Indonesia (Persero) menargetkan pendapatan dari paket pengiriman sebesar Rp1 triliun pada tahun ini. Atau meningkat sekitar 66,6% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp600 miliar.
"Target pendapatan Rp1 triliun dari paket pengiriman. Sebab paket itu sedang tumbuh bagus. Tahun lalu tumbuh 40%," ungkap Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia, Ismanto, usai acara penandatangan kerja sama pengiriman barang antara Q-net (perusahaan direct selling internasional) dan PT Pos Indonesia di Jakarta, Jumat (7/6).
Untuk mencapai target tersebut, ia mengungkapkan, pihaknya akan mengomptimalkan bisnis proses, memperbaiki kualitas jaringan dan infrastruktur. Selain itu, pihaknya juga memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan baik pemerintah maupun swasta. Sebab, masih ada anggapan kalau PT Pos hanya melayani pengiriman surat. "Pos tidak banyak dikenal sebagai pengirim paket," tuturnya.
BERITA TERKAIT
Langkah ini juga ditunjang dengan jaringan luas yakni lebih dari 3.800 kantor pos di mana 3.726 diantaranya telah online. Sedangkan jumlah titik layanan (point of sales) sudah mencapai 24.410 titik dalam bentuk kantor pos, agensi, pos keliling kota/desa, pos sekolah, dan postmall.
"Dengan jaringan yang sangat luas ini, kantor pos merupakan media yang sangat strategis untuk menjual atau mendistribusikan barang dan jasa," tutur Ismanto.
Adapun, ia menambahkan, pergerakan paket pengiriman untuk lokal sebagian besar masih di Pulau Jawa. Pasalnya, pusat-pusat industri manufaktur dan penjualan online masih berpusat di Jawa. Disusul kemudian Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara wilayah Indonesia bagian Timur seperti Papua relatif sedikit karen masih terbatasnya sarana dan prasarana.
"Biasanya paket untuk rumah tangga, individu, dan korporat masih tinggi. Jawa itu distrribusinya masih banyak, masih sekitar 80%," ucapnya.
Sementara untuk wilayah luar Indonesia, paket pengiriman umumnya bergerak ke negara-negara seperti Australia, Jepang, China, Malaysia, dan Singapura. Hal tersebut sesuai dengan pergerakan turis asing yang masuk ke Indonesia. Sebab, mereka umumnya mengirim barang-barang seperti pakaian, kerajinan tangan dan benda-benda seni ke negara asalnya.
Dari segi pengiriman, PT Pos menawarkan sejumlah pilihan seperti paket ekspress yang dalam sehari langsung tiba di tempat tujuan. Kilat khsus 4 hari, kilat khusus 7 hari, atau paket pengiriman reguler.
"Dari waktu ke waktu kita terus melaksanakan perbaikan dari yang terbatas menjadi terbuka. Pos ekspress misalnya, setahun lalu hanya di 52 kota tapi sekarang 360 kota," pungkas Ismanto.
Di sisi lain, untuk menjamin kenyamanan pengguna, PT Pos telah menambah invetasi berupa alat pendeteksi x-ray sebanyak lima unit di lima wilayah yang rawan pengiriman barang-barang mencurig. Di anataranya Jakarta, Medan, Bali, Yogyakarta, dan Surabaya.