JAKARTA, Stabilitas.id — Presiden Joko Widodo menyampaikan telah melihat aktivitas ekspor yang trennya naik dibanding baik bulan Mei maupun Juli sehingga momentum-momentum ini agar jangan dilewatkan.
”Koperasi juga sama, saya ingin indikator-indikator yang tadi saya sampaikan itu diikuti gerakkan koperasi secepat-cepatnya juga memberikan dorongan pinjaman kepada pelaku-pelaku usaha, utamanya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” tutur Presiden dalam acara Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Presiden mengaku senang karena telah disiapkan oleh Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) Rp1 triliun. Kepala Negara meminta agar hal ini segera diberikan kepada koperasi-koperasi dan selanjutnya juga diberikan kepada anggota-anggotanya pelaku usaha secepat-cepatnya.
BERITA TERKAIT
”Kita hanya punya waktu untuk ungkitan ini Juli, Agustus, September. Kalau kita mengungkit ini, insyaallah nanti di kuartal keempat lebih mudah, tahun depan kita akan jauh lebih mudah. Kesempatan kita di bulan Juli, Agustus, September,” ujar Presiden yang mengakui juga menyampaikan hal sama kepada semua menteri untuk belanja dari anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) pada tiga bulan tersebut.
Menurut Presiden, bantuan modal kerja ini akan memperbaiki likuiditas dari koperasi sebagaimana telah disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM yang nilainya dari Rp2 miliar sampai Rp50 miliar dan bunganya juga telah diberitahukan menurun 3% sehingga sangat kompetitif.
”Jadi koperasi diberikannya ke anggota, pelaku usaha juga jangan tinggi-tinggi. Berapa biasanya diberikan kepada anggota? Kalau dari LPDB 3%, ke sana berapa? 12%, 12% berarti baik, syukur bisa di bawah itu lebih baik lagi. Ini yang kita inginkan,” kata Presiden.
Jadi, Presiden menegaskan bahwa semua koperasinya bergerak, sebentar lagi di awal Agustus ini juga akan diberikan bantuan modal kerja produktif pada 12 juta UMKM yang diharapkan akan mengungkit ekonomi kita sehingga total nilai sebagaimana disampaikan Menteri KUKM kurang lebih Rp381 miliar.
”Saya kira ini juga angka yang dan jangan berhenti besok tambah lagi, besok tambah lagi, minggu depan tambah lagi, minggu depan tambah lagi sehingga koperasi-koperasi yang kita miliki betul-betul likuiditasnya baik dan bisa memberikan pinjaman kepada para anggotanya,” tuturnya.
Prosesnya, Presiden harapkan baik di LPDB maupun koperasi sederhana dan cepat untuk disalurkan. Kepala Negara tidak ingin koperasinya tutup baru dibantu, sehingga enggak ada artinya. Untuk itu, Presiden minta agar jangan menunggu ke pelaku usaha untuk membantu jadi gunakan tambahan modal kerja produktif untuk menggerakkan ekonomi, utamanya yang berada di daerah.
”Sekali lagi saya harapkan ini adalah awal dari pemeberian bantuan likuiditas pada koperasi dan kita harapkan jumlah yang tadi saya sampaikan Rp1 triliun itu betul-betul nanti segera bisa disalurkan secepat-cepatnya kepada koperasi-koperasi yang ada di tanah air,” pungkas Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden pada agenda tersebut, Wapres K.H Maruf Amin, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Seskab Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, dan Menteri KUKM Teten Masduki.