YOGYAKARTA, Stabilitas – Presiden RI Joko Widodo meresmikan Underpass Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat (31/1). Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Direktur Utama PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA) Tumiyana dan Direktur Operasi I Agung Budi Waskito.
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa underpass yang diresmikan hari ini dapat memberikan imbas positif bagi ekonomi warga. “Kami harapkan nanti (underpass NYIA) bisa memberikan kontribusi terutama pada turis menuju Yogyakarta ke Borobodur, Prambanan, dan sekitarnya.” terang Presiden.
Direktur Utama WIKA Tumiyana juga dengan bangga menyampaikan keberhasilan WIKA dalam membangun Underpass NYIA yang lebih cepat dari target. Dari rencana pengerjaan proyek selama 13 bulan, WIKA-MCM KSO terang Tumiyana, mampu menyelesaikan dengan waktu 1 bulan lebih cepat sehingga publik dengan segera bisa merasakan manfaat dari kehadiran underpass tersebut.
BERITA TERKAIT
“Kami menetapkan standar yang tinggi untuk menjawab kepercayaan dari Kementerian PUPR baik itu dari segi time delivery, kualitas dan keselamatan kerja. Setiap proses telah dikawal dengan baik sehingga pekerjan bisa berjalan dengan lancar dan bisa diresmikan hari ini,” ujarnya bangga.
Masuk MURI sebagai Underpass Terpanjang di Indonesia
Underpass YIA dibangun WIKA-MCM (KSO) setelah ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana oleh Kementerian PUPR. Jalan bawah tanah ini membentang di bawah YIA untuk menghubungkan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memperlancar akses arus lalu lintas di kedua wilayah tersebut.
Underpass YIA menjadi jalan bawah tanah terpanjang di Indonesia dibangun sepanjang 1,4 kilometer. Underpass ini terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter dan jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter. Sementara lebarnya mencapai 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter, dan samping 18,4 meter.
Satu hal yang menjadi ciri khas dari Underpass YIA ini adalah kesan-kesan kearifan lokal yang muncul dari hiasan schenography tarian rakyat khas Yogyakarta yang menggambarkan karakter masyarakat Yogyakarta yang dinamis, optimis, serta berkembang penuh semangat.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Museum Rekor Indonesia (MURI) Osmar Semesta Susilo juga menyerahkan sertifikat pemecahan rekor kepada Direktur Utama Perseroan Tumiyana sebagai bukti resmi bahwa Underpass Yogyakarta International Airport adalah jalan bawah tanah terpanjang di Indonesia.
MURI sendiri berpatokan pada empat kriteria dalam memberikan penghargaan. Pertama subjek atau suatu hal tersebut menjadi yang pertama dalam menciptakan sesuatu. Kedua, subjek atau suatu hal tersebut menjadi yang ‘ter’ atau memiliki sifat superlatif yang dapat diukur, misalnya: terpanjang, tercepat, atau tertinggi. Ketiga, Subjek atau hal tersebut terbilang unik dan langka. Sedangkan kriteria keempat biasanya berhubungan dengan kebudayaan Indonesia.