JAKARTA, Stabilitas–Asbisindo bersama DSN manggelar one day workshop membahas kinerja perbankan syariah sampai dengan tahun 2016 serta potensi di tahun 2017.
Pada September 2016 tercatat total asset berjumlah Rp 331,76 triliun yang artinya mengalami pertumbuhan 17,58 persen yoy. Hal ini disebabkan oleh pencapaian penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 263,52 triliun atau mengalami pertumbuhan 20,16 persen. Selain itu pembiayaan mencapai Rp 235,01 triliun atau mengalami pertumbuhan 12,91 persen yoy dengan perkiraan asset tumbuh sebesar Rp 35 sampai Rp 40 triliun di 2017.
“Pencapaian total asset tersebut adalah tertinggi dalam sejarah dan berarti secara pangsa pasar, perbankan syariah terhadap perbankan nasional telah mencapai 5,3 persen, alhamdulillah jebakan pangsa pasar 5 persen telah dilampaui,” ucap Direktur Asbisindo, Imam T. Saptono, di Jakarta, Selasa (22/11).
Hal-hal yang dipandang positif terus digali dan dikembangkan, sedangkan yang kurang berpotensi terus dicari solusinya. Hal yang berpotensi untuk menunjang perbankan syariah salah satunya adalah kesempatan menjadi bank BUKU 1 dan BUKU 2.
“Pencapaian ini menjadi momentum bagi perbankan syariah untuk dapat terus bertumbuh dengan konsisten, berkualitas, dan berkesinambungan menjelang tahun 2017. Oleh karenanya yang positif dikembangkan salah satunya menjadi BUKU 1 dan 2 yang berarti perbankan syariah memiliki akses melayani rekening lembaga-lembaga atau institusi pemerintah,”jelas Imam.
Saat ini Asbisindo tengah mengusulkan beberapa langkah strategis untuk mendorong perkembangan perbankam syariah, diantaranya adalah produsen makanan yang mengajukan sertifikasi halal diwajibkan memiliki sejumlah presentase tertentu atas dananya maupun pembiayaannya di bank syariah, mengingat potensi produk halal di Indonesia yang terbuka luas dan jasa perjalanan umrah dan haji diwajibkan memutar dananya di perbankan syariah.
Selain itu perusahaan yang tercatat dalam inkes syariah di pasar modal juga diwajibkan untuk dapat memiliki rekening di bank syariah dan menyalurkan dananya di perbankan syariah. (Ima)