JAKARTA, Stabilitas.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi pertemuan pertama Dewan Pengurus Pandemic Prevention Preparedness and Response Financial Intermediary Fund (PPR-FIF).
Hal ini disampaikan Menkeu saat memberikan Keynote Speech pada PPR-FIF Governing Board Meeting, Kamis (8/9/22).
“Penguatan arsitektur kesehatan global merupakan isu prioritas utama bagi Presidensi G20 Indonesia 2022. Oleh karena itu, pertemuan ini merupakan tonggak penting dalam memberikan tindakan nyata terhadap masalah tersebut,” ungkap Menkeu.
BERITA TERKAIT
Menkeu mengungkapkan, adanya PPR-FIF merupakan upaya dan komitmen G20 untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap risiko pandemi yang kemungkinan akan terjadi di masa mendatang.
Pembahasan ini bahkan dimulai sejak Presidensi G20 Italia, dimana terdapat usulan untuk mengatur keuangan secara sistematis dan berkelanjutan untuk mengurangi kerentanan dunia terhadap pandemi di masa depan.
Dalam hal ini, Anggota G20 sepakat bahwa tindakan untuk mencegah atau menghentikan pandemi berikutnya tidak bisa menunggu.
Pada Oktober 2021, para pemimpin G20 berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas keuangan untuk memastikan pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan untuk PPR pandemi.
“Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kepada gugus tugas yang telah mengembangakan PPR-FIF untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk memperkuat PPR pandemi mereka dan mengisi kesenjangan kapasitas di tingkat negara, regional, dan global,” ungkap Menkeu.
Menkeu mengatakan langkah nyata untuk mewujudkan operasionalisasi PPR-FIF. Hal ini sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa G20 mampu menghasilkan tindakan nyata yang dapat berdampak global.
“Saya senang sebagai presiden G20 Indonesia sangat mendukung upaya kolektif ini oleh kita semua. Indonesia akan terus terlibat aktif dalam pembahasan PPR-FIF, termasuk dengan seluruh pemangku kepentingan terkait sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat arsitektur kesehatan global,” tutup Menkeu.***