JAKARTA, Stabilitas.id – Permintaan pembiayaan korporasi tumbuh positif yang terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 12,1%, pada Januari 2023.
Hal tersebut berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Januari 2023, yang dilakukan oleh bank Indonesia.
Pertumbuhan didorong dari sektor infokom, sementara itu perlambatan terjadi pada sektor Pertanian dan Perdagangan, serta sektor Reparasi Mobil dan Motor. Perlambatan terjadi akibat dampak dari penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor.
BERITA TERKAIT
Mayoritas pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, pinjaman/utang dari perusahaan induk, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi meningkat pada Januari 2023. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.
Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.
Dalam penutupnya, Berdasarkan hasil survei, kebijakan penyaluran kredit baru lebih ketat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan I 2023 yang tercatat sebesar 1,7%.***