JAKARTA, Stabilitas.id – Mencari alternatif untuk model persetujuan kredit tradisional akan selalu menciptakan beberapa tantangan. Sementara kredit tradisional dengan agunan telah terbukti efektif dalam menentukan kelayakan kredit calon peminjam, namun mereka tidak akan menjangkau target pasar yang mencari nominal pinjaman yang lebih kecil terutama kepada masyarakat yang tidak memiliki riwayat kredit atau agunan.
Memberikan pinjaman dalam nominal kecil, hingga Rp20 juta, dan memiliki margin yang ketat juga berarti bahwa bisnis akan bergantung pada volume pinjaman yang besar untuk mendapatkan profit. Oleh karena itu, solusi teknologi yang dapat terus ditingkatkan secara efisien, andal, dan hemat biaya adalah kuncinya.
Amar Bank adalah salah satu perbankan digital di Indonesia yang fokus menyediakan pinjaman mikro melalui platform pinjaman digital berbasis data, Tunaiku, kepada masyarakat yang belum bisa mendapatkan layanan keuangan dari bank tradisional (tidak memiliki rekening bank dan tidak terlayani perbankan).
Kevin Kane, Chief Technology Officer Amar Bank mengatakan, bagi banyak orang, salah satu rintangan dalam mengakses pinjaman yang lebih kecil adalah tidak memiliki riwayat kredit atau agunan untuk mendapatkan pinjaman. Selain itu, pemberi pinjaman konvensional juga memiliki proses yang rumit melalui formulir-formulir yang membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk menyelesaikannya.
Dengan memanfaatkan teknologi dan data, Amar Bank mampu menanggulangi hambatan sehingga nasabah dapat mengakses pinjaman dalam nominal kecil untuk membuat perbedaan besar bagi hidup mereka sendiri dan masyarakat.
Namun untuk mengatasi tantangan data dan skalabilitas teknologi, Amar Bank bekerjasama dengan MongoDB untuk mengelola data non-relasional dalam jumlah besar yang bersanding dengan data terstruktur untuk keputusan pinjaman yang lebih efisien dan tepat sasaran.
MongoDB menyediakan platform data pengembang, MongoDB Atlas, yang dirancang untuk membantu tim pengembangan agar dapat bergerak lebih cepat, tangkas, dan mengurangi kompleksitas infrastruktur data. Platform ini didukung oleh database dokumen yang akan menyimpan data secara lebih fleksibel dan dapat dengan mudah menangani berbagai jenis data, berbeda dengan tabel dan baris seperti yang berada di dalam database relasional tradisional.
Kevin menjelaskan, untuk mengembangkan model kredit, pihaknya membuat satu garis antara data terstruktur dan tidak terstruktur untuk melakukan pemodelan data menggunakan MongoDB. “Ketika kami sudah membuktikan bahwa model tersebut berfungsi dengan baik, kami akan mengimplementasikan ke dalam produksi. Setelah diterapkan ke produksi, kami menggunakan kedua jenis data tersebut untuk memberikan skor yang akan menentukan apakah kami dapat memutuskan untuk menawarkan pinjaman dan berapa jumlah pinjamannya,” katanya.
Pendekatan inovatif untuk mengelola dan menganalisis data, serta menghubungkan data terstruktur dan data tidak terstruktur yang mencakup faktor situasional dan perilaku, menjadi trik Tunaiku untuk mengembangkan dan menerapkan model keputusan pinjaman untuk memberikan proses persetujuan yang cepat, hanya membutuhkan waktu 24 jam.
Seiring dengan meningkatnya skala bisnis, kebutuhan data juga akan berkembang dan Amar Bank terus beradaptasi. “Seiring dengan pertumbuhan Tunaiku dan penambahan lebih banyak nasabah dan data, pengoperasian serta pengelolaan data menjadi lebih menantang. MongoDB telah membantu kami tumbuh dan berkembang untuk mengelola jenis-jenis data tidak terstruktur yang baru,” kata Ahmad Fikri, VP Infrastructure, Operation & Cyber Security Amar Ban.
Sementara Suvig Sharma, Wakil Presiden Regional ASEAN, MongoDB menyabut baik kolaborasi dengan Amar Bank di Indonesia dalam membangun model bisnis baru dan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat.
“Amar Bank adalah contoh menarik tentang bagaimana fleksibilitas, ketahanan, skala, dan keamanan platform data MongoDB dapat membantu mengubah industri di seluruh dunia dan khususnya di Asia Tenggara,” katanya.
Sebagai hasilnya, sejak didirikan pada tahun 2014 Amar Bank telah berkembang semakin kuat. Amar Bank telah mengembangkan karyawannya dari total 17 orang pada tahun 2014 menjadi lebih dari 1.080 pada tahun 2022 dan telah membawa pulang 28 penghargaan bergengsi sejak tahun 2017, termasuk TOP Digital Implementation Award dan Asia Pacific Enterprise Awards (APEA) pada tahun 2021.
Konsisten dalam membuat pinjaman dapat diakses lebih banyak masyarakat terutama kepada mereka yang unbanked dan underserved, Amar Bank melalui Tunaiku telah menyalurkan lebih dari Rp8 triliun dan memberikan dampak sosial positif bagi kehidupan ke lebih dari 575.000 masyarakat pada tahun 2022.
Abraham Lumban Batu, Executive Vice President Retail Banking Amar Bank, menambahkan, langkah Tunaiku selanjutnya adalah memperluas teknologi inovatifnya ke lebih banyak UMKM.
“Jadi, usaha-usaha kecil yang tidak ada laporan keuangan dan riwayat kredit yang biasanya dijadikan syarat oleh pemberi pinjaman konvensional, masih bisa mendapatkan pinjaman yang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik. MongoDB akan membantu kami dalam mengelola jenis-jenis data tidak terstruktur baru untuk membuat dan menerapkan model keputusan kredit yang berfokus pada bisnis,” imbuhnya.***