JAKARTA, Stabilitas.id – Berdasarkan Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia, penyeluran kredit baru secara triwulanan terindikasi tumbuh positif pada triwulan III 2022. Pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang seluruhnya tercatat positif.
Hal ini terlihat dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 88,1%, meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 96,9%.
Selanjutnya, Pada triwulan IV 2022, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 90,0%. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan IV 2022 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi.
Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor. Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2022 diprioritaskan pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, sektor Industri Pengolahan, dan sektor Perantara Keuangan
Standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2022 diprakirakan sedikit lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) negatif sebesar -1,9%. Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar, terutama pada aspek biaya persetujuan kredit.
Standar penyaluran kredit yang lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya diprakirakan terjadi pada jenis kredit KPR, kredit konsumsi selain KPR, dan kredit UMKM. Sementara itu, kebijakan penyaluran kredit yang diprakirakan lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya terutama pada aspek biaya persetujuan kredit.
Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis dan memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 8,5% (yoy) atau meningkat dibandingkan 5,2% (yoy) pertumbuhan pada 2021.
Selain itu, Pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2022 diprakirakan tetap terjaga. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2022 yang bernilai positif sebesar 82,1%, sedikit lebih tinggi dibandingkan SBT 78,5% pada tahun sebelumnya.***