Jakarta – Pemerintah mencatat realisasi negara sepanjang 2012 meleset dari target. Pendapatan negara yang berasal dari penerimaan pajak hanya mencapai 96,4% dari APBNP, atau hanya mencapai angka realisasi sebesar Rp980,1 triliun dari target Rp1.016,2 triliun. Dengan komposisi pendapatan pajak dalam negri mencapai Rp930,5 triliun, dan pendapatan pajak perdagangan internasional sebesar 49,5 triliun.
Jenis penerimaan perpajakan yang realisasinya melebihi sasaran adalah PPN (100,5%), Cukai (114,1%), dan Bea Masuk (114,3%), dengan penerimaan PPN dan cukai yang kinerjanya lebih baik dari tahun lalu. Sedangkan penerimaan hibah yang dipatok Rp0,8 triliun, berhasil menyentuh angka Rp 4 triliun atau sebesar 480,7%.
"Realisasi pendapatan negara, sedikit lebih rendah dari target sebesar 98,3%. Sedangkan realisasi belanja negara juga sedikit rendah dari pagu APBNP sebesar 95,7%," jelas Menteri Keuangan Agus Martowardoyo di Jakarta, Senin (7/1).
BERITA TERKAIT
Sementara itu, pendapatan belanja negara bukan pajak (PNBP) berhasil mencapai angka realisasi Rp351,6 triliun atau 103.1% dari APBNP 2012 yang sebesar Rp341,1 triliun. Penyumbang PNBP terbesar tahun 2012 adalah sektor sumber daya alam sebersar Rp226,5 triliun dengan komposisi pendapatan dari SDA migas sebanyak Rp206,8 triliun, SDA non migas Rp20,8 triliun, pendapatan laba BUMN Rp30,8 triliun, pendapatan BLU Rp21,2 triliun serta Rp78,2 triliun berasal dari PNBP lainnya.
Semua jenis PNBP realisasinya melebihi sasaran kecuali penerimaan SDA minyak bumi sebesar 96%. “PNBP semua memenuhi sasaran kecuali minyak bumi yang hanya 96%, karena sumber daya alam minyak kita dianggarkan 930 barel per hari, tapi realisasi hanya bisa mencapai 861ribu barel per hari, “ jelas Agus Martowardojo.