JAKARTA, Stabilitas.id – Permintaan pembiayaan korporasi pada Oktober 2022 terindikasi tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 14,4% lebih rendah dari SBT September 2022 sebesar 18,4%.
Sejumlah sektor menyampaikan perlambatan kebutuhan pembiayaan antara lain Industri pengolahan, Pertanian, dan Pertambangan. Hal ini disebabkan dampak penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor.
Kebutuhan pembiayaan terutama dipenuhi dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas sumber, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, pinjaman/utang dari perusahaan induk, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri.
BERITA TERKAIT
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2022 juga terindikasi tumbuh positif, tercermin dari SBT penyaluran kredit baru pada Oktober 2022 sebesar 32,8%. Adapun faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai SBT penyaluran kredit baru diprakirakan sebesar 92,2%, lebih tinggi dibandingkan 84,5% pada triwulan III 2022.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada Oktober 2022. Permintaan pembiayaan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp3-5 juta terpantau meningkat 39,4% dan tingkat pengeluaran >Rp5 juta terpantau relatif stabil (16,5%) dibandingkan bulan September 2022.
Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa Kredit Multi Guna (50,6%). Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi (11,8%) dan leasing (18,7%).***
Reporter: Muhammad Rifai