Jakarta – Perum Pengadaian menjalin kemitraan dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) untuk memproduksi logam mulia atau emas batangan. Kerjasama tersebut sebagai salah satu uapa Pegadaian mencapai target volume penjualan Rp2 triliun pada periode Januari-Desember 2013.
"Spesifikasi yang dipasarkan untuk logam mulia melalui kerja sama dengan Peruri pada ukuran 5 gram, 10 gram, dan 25 gram," kata Direktur Utama Pengadaian, Suwhono, usai penandatanganan Nota Kesepahaman (Momerandum of Understanding/MOU) di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (17/5).
BERITA TERKAIT
Menurut Suwhono, Pegadaian akan kembali memproduksi logam mulia melalui kerja sama dengan Peruri sebanyak 100 kilogram (kg) untuk tahap I. "Minggu ini langsung diproduksi kemudian dipasarkan kepada masyarakat," ungkapnya.
Ia mengungkapkan logam mulia melalui kemitraan antara Peruri dan Pegadaian akan memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. "Di samping, mempercepat pencapaian kinerja Pegadaian," jelasnya.
Suwhono mengungkapkan ruang lingkup kerjasama tersebut sebagai sinergi BUMN untuk meningkatkan kinerja dari BUMN. Selain itu, untuk memenuhi prinsip Good Corporate Governance serta efisiensi dan efektivitas BUMN. "Ini sejalan dengan imbauan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN agar seluruh BUMN menjalin kemitraan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Peruri Prasetio menuturkan perusahaan memiliki kapasitas sebanyak satu ton untuk produksi logam mulia di 2013. "Proses produksi di Karawang pada pabrik seluas 205 hektar (ha)," terangnya.
Ia menambahkan kerja sama dengan Pegadaian akan memberikan kepercayaan untuk sinergi antar badan usaha milik negara (BUMN). "Yang ingin kita sampaian, Peruri sebagai objek vita nasional memiliki fungsi utama mencetak uang dan logam mulia," tambahnya.