Judul Buku : The Indonesian Economy: Entering a New Era, Editor : Aris Ananta, Muljana Soekarni, dan Sjamsul Arifin, Tahun Terbit : 2011, Penerbit : ISEAS Publishing, Jumlah Halaman : 427
Krisis ekonomi global yang berdampak signifikan pada perubahan keuangan dan perekonomian global berimbas, juga pada Indonesia. Tetapi, Indonesia menjadi sedikit negara yang dapat melewati krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2008 – 2009. Apa yang membuat Indonesia mampu melewati krisis? Mampukah Indonesia menghadapi tantangan baru agar ekonomi tetap tumbuh ditengah ketidakpastian kondisi ekonomi global?
BERITA TERKAIT
Dalam buku The Indonesian Economy: Entering a New Era diungkapkan bagaimana Indonesia sukses melewati krisis dari dua tinjauan utama, yaitu kebijakan moneter dan fiskal serta ekonomi domestik. Buku ini ditulis oleh para peneliti, praktisi dan pakar dari hasil kolaborasi antara Bank Indonesia selaku regulator perbankan nasional dengan ISEAS – Institute of Southeast Asian Studies Singapore. Buku ini diawali dengan mengkaji kebijakan ekonomi pembangunan era orde baru hingga gambaran komprehensif kajian kebijakan-kebijakan yang diambil Indonesia pada saat krisis ekonomi.
Ada bagian dari buku ini yang merupakan bagian krusial pada buku ini, yaitu pencarian paradigma baru dalam perspektif Indonesia. Pada bab ini dikatakan bahwa Indonesia butuh perubahan paradigma pembangunan dengan menitikberatkan pada ekonomi domestik. Boleh jadi, inilah bagian paling menarik karena mengkaji secara mendalam alternatif paradigma baru ekonomi pembangunan yang bertumpu pada pemecahan masalah-masalah lama dalam negeri. Di antaranya kemiskinan, pengangguran, minimnya infrastruktur, korupsi, dan distribusi sumber daya yang tidak merata antara daerah dan pusat.
Dengan menggunakan model analisis Structural Equation Modelling (SEM), Aris Ananta, Muljana Soekarni dan Sjamsul Arifin yang merupakan kontributor sekaligus editor dalam buku ini mencoba menganalisis dan menjawab berbagai hubungan variabel ekonomi yang kompleks. Singkat kata, buku setebal lebih dari empat ratus halaman adalah buku yang harus dimiliki untuk studi kebijakan oleh pelaku ekonomi, pengambil kebijakan bahkan para peneliti dalam mendapatkan perspektif pembangunan ekonomi dari mereka yang terlibat. (Giri A. Wardhani)