JAKARTA, Stabilitas.id – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong pengembangan obat-obatan tidak hanya berbasis kimia, tetapi juga biologi. Dengan biodiversitas dan keanekaragaman hayati genomik yang dimiliki Indonesia, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin optimistis industri bioteknologi di tanah air akan berkembang pesat.
“Indonesia itu dikarunia Tuhan karena kita memiliki biodiversitas dan keanekaragaman hayati genomik yang luar biasa,” ujar Menkes saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik biofarmasi PT Etana Biotechnologies Indonesia, di Kawasan Industri Pulogadung (JIEP), Jakarta, Jumat (07/10/2022).
Menkes menyatakan tren dunia dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa obat-obatan yang terjual di pasaran berbasis biologi. Sejumlah negara di dunia pun tengah berupaya untuk mengembangkan farmasi berbasis biologi. Menkes pun berharap Indonesia tidak kehilangan peluang dalam pengembangan bioteknologi.
“Saya lihat ke depannya akan ke sana, semua negara maju akan ke sana. Dubai mau menguasai jadi hub biotech, Singapura mati-matian mau jadi hub biotech, Korea Selatan, Amerika mau masuk ke sana. Kalau kita enggak hati-hati kita kehilangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa Kemenkes telah menginisiasi pembentukan pusat riset bioteknologi kesehatan yang diberi bernama Biomedical & Genome Science Initiative atau BGSi.
Bioteknologi merupakan satu dari enam pilar transformasi di bidang kesehatan. Budi menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan terhadap pengembangan obat berbasis biologi di tanah air.
“Mudah-mudahan nantinya ke depannya kalau Indonesia memimpin di bidang biotech ini kita akan menjadi negara maju,” pungkasnya.***