JAKARTA, Stabilitas.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri kegiatan “Pitching Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif (Widuri Ekraf) di Lombok secara hybrid, pada Rabu (15/6/22).
Menparekraf Sandiaga mengatakan, dalam membeli sebuah produk ekonomi kreatif konsumen memperhatikan beberapa hal. Sehingga, unique selling point memiliki peran penting dalam kehadiran suatu produk.
“Bentuk unique selling point yang ditawarkan bisa berupa pemberian label nama brand,” ungkap Menparekraf Sandiaga.
BERITA TERKAIT
Menteri Sandiaga juga menyampaikan, kontribusi ekonomi kreatif khusunya UMKM dalam PDB (Produk Domestik Bruto) nasional sudah menembus 60% dan menuju 65% di tahun 2024/2025.
“PDB UMKM sekarang sudah mencapai Rp1.154,4 triliun untuk ekonomi kreatif. Data tersebut menunjukkan tren yang positif. Walaupun mengalami penurunan saat COVID-19,” jelas Sandiaga.
Meskipun begitu, Menparekraf menjabarkan masih terdapat 77,3 persen UMKM belum terdigitalisasi, 83,32 persen belum berbadan hukum, 89 persen belum memiliki merek atau brand, dan Hak Kekayaan Intelektual. Kemudian 92,4 persen masih menggunakan modal sendiri atau belum mendapat akses pembiayaan, dan 92,6 persen penghasilannya di bawah Rp1 juta perhari.
“Oleh karenanya, kita dorong ke depan agar produk UMKM kita bisa lebih kreatif, unik, memiliki dampak sosial dan ekonomi, serta memiliki potensi market yang tinggi,” ujar Menparekraf.
Menparekraf juga mengatakan, tahun ini Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia menargetkan 17,2 juta UMKM unit usaha on boarding di e-commerce, dengan target kolaborasi kementerian/lembaga dan BUMN mencapai Rp400 triliun. Sehingga akhir tahun 2023, 30 juta UMKM bisa masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital.
“Bringing back tourism means bringing back economy. Jadi kalau kita bangkitkan pariwisata Insyaallah pariwisata di Mandalika NTB dengan desa-desa wisata mulai dari Sembalun sampai ke Senaru, Bilibantem dan Sukarara ini memiliki multiplier effect,” ungkap Menparekraf.
Turut hadir dalam acara Pitching Widuri Ekraf, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh; dan Direktur Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Erwita Dianti.***