JAKARTA, Stabilitas.id – Pemerintah melalui KemenKopUKM mengapresiasi Program PINTU Incubator yang menjadi upaya mendorong UKM fesyen agar terus berkembang dan masuk ke pasar global.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat memberikan keterangan pers dalam acara PINTU Incobators, yang berlangsung di Jakarta, pada Kamis (12/1/23).
Menteri Teten juga mengungkapkan, ekonomi kreatif menjadi sarana baru dalam pengembangan ekonomi di Indonesia.
“Kami mencatat di tahun 2021, sektor ekonomi kreatif salah satunya fesyen menyumbang Rp1.134 triliun atau setara dengan 6,98 persen. Saya berharap pelaku usaha ekonomi kreatif terus mencoba hal baru dan inovatif demi kemajuan ekonomi kreatif,” ungkap MenKopUKM.
Ia menambahkan, Program PINTU Incubator menjadi terobosan baru yang dapat diikuti oleh banyak pihak di tengah pengembangan ekonomi kreatif di tanah air.
Program PINTU Incubator mengkurasi 4 brand terpilih untuk mengikuti Premiere Classe di Prancis pada ajang Paris Trade Show 2023. Adapun, 4 brand terpilih adalah Parapohon, Apakabar, Tenun Imam, dan Tenun Lurik Rachmad.
“Satu inkubator belumlah cukup untuk memaksimalkan kekayaan alam dan budaya yang belum digarap dengan baik. Ini tantangan yang harus kita lakukan, sehingga dapat melahirkan talenta baru di industri fesyen lokal dengan mengedepankan wastra nusantara yang dapat bersaing di pasar domestik dan dunia,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Founder of LAKON Indonesia, sekaligus inisiator Program PINTU Incubator, Thresia Mareta mengungkapkan, setelah perjalanan panjang dengan melaksanakan berbagai program bimbingan, pihaknya telah berhasil memilih partisipan yang akan mendapat kesempatan untuk menjajaki pasar global melalui Paris Trade Show.
“Kami berharap para partisipan dapat mengeksekusi segala pengetahuan yang diperoleh di PINTU Incubator ini ke dalam bisnis mereka, khususnya dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat di pasar global untuk membuktikan bahwa brand lokal tanah air mampu bersaing dalam industri fashion berskala internasional,” ungkap Theresia.***