JAKARTA, Stabilitas – Langkah Presiden Joko Widodo yang memilih fokus pada pembangunan infratruktur di sepanjang periode kepemimpinannya sejak tahun 2014 lalu membuat sosoknya kerap diidentikkan dengan ketersediaan fasilitas jalan tol di Indonesia. Setelah menggenjot pembangunan tol darat, memperkenalkan konsep tol laut, kini pria yang akrab disapa Jokowi itu juga kerap diidentikkan dengan ‘tol langit’, yaitu upaya pemerintah membangun jaringan Palapa Ring untuk mendongkrak kualitas jaringan internet di seluruh Indonesia.
Terbaru, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, memamerkan salah satu wujud konkret manfaat ‘tol langit’ dalam dunia Pendidikan dengan menggelar proses belajar mengajar jarak jauh (teleteaching) kepada 90 guru Sekolah Dasar (SD) di Ranai, Natuna, Kepulauan Riau dan juga di kawasan Timika, Papua. “Salah satu bentuk pemanfaatan jaringan Palapa Ring adalah untuk kepentingan masyarakat luas dalam menunjang dunia Pendidikan. Saat ini ada 200 ribu lebih sekolah negeri, dan 90 ribu diantaranya belum terkoneksi internet cepat. Saya yakin dengan hadirnya Palapa Ring ini akan menjadi jawaban atas permasalahan itu,” ujar Rudiantara, melalui sambungan video langsung dari SDN Pomako, Timika, Papua, Selasa (30/4).
Rudiantara menjelaskan, jaringan Palapa Ring Barat dan Tengah saat ini sudah selesai 100 persen dan bahkan sudah beroperasi sejak 2018 lalu. Sedangkan untuk Palapa Ring Timur kini sudah mencapai 96 persen. Akhir pekan ini rencananya proyek Satelit Multifungsi khusus internet cepat juga akan dimulai. “Jika semua ini sudah beroperasi maka semua wilayah Indonesia akan terkoneksi dengan jaringan internet cepat. Dengan begitu, Insya Allah semua sekolah dapat ter-cover jaringan internet, sehingga bila dibutuhkan proses belajar-mengajar baik untuk guru maupun murid bisa saja dilaksanakan dengan tanpa perlu ada tatap muka,” tutur Rudiantara.
Kegiatan teleteaching ini sendiri diinisiasi secara bersama-sama oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dan Universitas Trilogi, Jakarta.
Melalui program teleteaching ini, diharapkan upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan lebih maksimal. Hal ini bila berkaca pada realitas dunia pendidikan nasional saat ini di mana kualitas pendidikan antara satu daerah dengan daerah lain masih belum merata dan bahkan cukup timpang. Ketika masyarakat perkotaan dapat mengakses pendidikan dengan kualitas yang maksimal, pada saat yang sama kualitas pendidikan di daerah relatif sangat tertinggal lantaran terkendala sarana dan juga akses informasi yang memadai. Karena itu ke depan konsep pengajaran jarak jauh (teleteaching) diharapkan dapat mengakselerasi ketertinggalan tersebut.(TS)