JAKARTA, Stabilitas.id – Negara G20 akan terus berupaya untuk mendorong transformasi di bidang Kesehatan pada presidensi G20. Hal ini termasuk mendirikan financial intermediary facility, yaitu fasilitas keuangan yang akan memberikan dukungan agar lebih siap menghadapi pandemi.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam UOB Annual Economic Outlook 2023 bertajuk “Emerging Stronger in Unity and Sustainably”, pada Kamis (29/9/22).
“Kenapa? karena pandemi covid-19 bukanlah pandemi terakhir. Dan oleh karena itu Indonesia dan dunia harus lebih siap agar kalau nanti terjadi pandemi berikutnya kita sudah memiliki persiapan yang lebih baik dari sebelumnya,” ungkap Menkeu.
BERITA TERKAIT
Seperti diketahui, pandemi covid-19 telah meninggalkan efek luka memar atau scarring effect yang sangat dalam terhadap perekonomian dunia.
“Pandemi yang terjadi tahun 2020 bukan hanya masalah neraca keuangan. Dia adalah ancaman jiwa. Ancaman jiwa itu berkonsekuensi kepada policy pembatasan, dan pembatasan itu memukul sangat dalam terutama para pelaku usaha kecil,” lanjut Menkeu.
Untuk itu, instrumen fiskal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hadir langsung dalam bentuk bantalan sosial kepada masyarakat serta pelaku usaha kecil dan menengah, untuk meredam scarring Effect akibat pandemi covid-19. Tidak hanya itu, kini APBN juga kembali hadir sebagai shock absorber untuk menahan guncangan akibat gelombang volatilitas harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menteri Keuangan mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan keuangan secara extraordinary selama menghadapi pandemi. Dengan berbagai upaya itu, Indonesia mampu menjadi salah satu dari sedikit negara yang pemulihan ekonominya sangat cepat.
“Pada saat penanganan pandeminnya relatif baik, ekonomi kita juga pulih relatif lebih cepat dan juga cukup kuat,” ungkap Menkeu.
Meski begitu, pemerintah akan terus berhati-hati, fleksibel dan tetap akuntabel dalam menghadapi berbagai ketidakpastian global, terutama yang bersumber dari penyakit, climate change, dan geopolitical tension.
Dalam penutupnya, Menkeu berharap agar pandemi saat ini dapat dijadikan pembelajaran untuk terus memupuk kerjasama dalam menjaga bangsa negara Indonesia dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Saya berharap kita bisa bersama-sama apapun bisnis anda, apapun tugas anda, apapun posisi anda, kita menjaga Indonesia bersama sehingga 2023. Indonesia tetap optimis, namun waspada,” tutup Menkeu.***