JAKARTA, Stabilitas.id – Peresmian Stasiun Cikarang yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Kamis (31/3/22), diharapkan bisa menunjukkan kepada masyarakat bagaimana pinjaman dan surat utang yang sifatnya syariah bisa menghasilkan aset-aset yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat.
Total alokasi SBSN sejak 2014-2022 untuk Balai Perkeretapian wilayah Jakarta dan Banten mencapai Rp6,3 triliun, terutama untuk beberapa paket proyek pembangunan fasilitas perkeretapian, khususnya Proyek Strategis Nasional yaitu Double-Double Track (DDT) Manggarai – Cikarang yang total alokasi pembiayaannya mencapai Rp5,6 triliun, dan tahapan proyeknya dimulai tahun 2014 dan akan selesai secara keseluruhan pada tahun 2023.
Adapun total alokasi pembiayaan dari SBSN untuk sektor perkeretapian di tahun anggaran 2022 adalah Rp3,5 triliun. Dengan alokasi untuk wilayah Jakarta dan Banten adalah 532 Miliar masing untuk penyelesaian pembangunan fasilitas perkeretapian Manggarai-Jatinegara tahap II dan Bekasi s.d Cikarang, sebagai rangkaian dari rangkaian proyek pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai – Cikarang.
BERITA TERKAIT
Beberapa proyek strategis sektor perkeretapian dari pembiayaan melalui SBSN khususnya yang menjadi rangkaian pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang yang telah selesai dan berhasil diwujudkan pembangunannya sampai tahun 2021, antara lain:
- Paket A tahap I (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai s/d Jatinegara), MYC 2015-2021, senilai Rp2,44 triliun.
- Penggantian Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Stasiun Cikarang – Stasiun Cikampek senilai Rp308 miliar dari tahun 2020 s.d. 2021.
- Paket B2 (1) Modernisasi Fasilitas Perkeretaapian Untuk Jatinegara – Bekasi senilai Rp880 miliar dari tahun 2015 s.d. 2018.
- Paket B2 (2) Double Track Antara Jatinegara – Bekasi senilai Rp258 miliar tahun 2014.
Untuk proyek pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang yang dibiayai melalui SBSN dan masih dalam proses pembangunan adalah:
- Paket A tahap II (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai s/d Jatinegara), MYC 2019-2022, senilai Rp1,2 triliun.
- Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Bekasi s/d Cikarang, MYC 2019-2022, senilai Rp581 miliar.
Apresiasi juga diberikan Menkeu kepada para pelaksana proyek SBSN dan berharap hasil pembangunan tersebut dapat memberikan manfaat bagi segenap masyarakat.
“Semoga infrastruktur ini terus dijaga oleh PT Kereta Api dan Kementerian Perhubungan, dan kita semua terus bisa menyampaikan kepada masyarakat bahwa pembangunan ini menggunakan uang kita sendiri, uang rakyat sendiri, dan (manfaatnya) kembali kepada masyarakat,” pungkas Menkeu menutup sambutannya.
Pada akhir acara, Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan, beserta jajaran Pimpinan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perhubungan turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para investor Sukuk Negara khususnya dari daerah Jadebotabek yang telah setia berinvestasi di Sukuk Negara dimana hasil investasi para investor diwujudkan oleh Pemerintah untuk membangun infrastruktur yang sangat diperlukan oleh masyarakat dan mendukung pertumbuhan perekonomian.***