JAKARTA, Stabilitas.id – Kehadiran teknologi digital di dalam society 5.0 sudah semakin terintegrasi dengan kehidupan masyarakat, maka masyarakat Indonesia khususnya generasi muda perlu untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki, terutama di bidang teknologi digital tersebut.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat mengisi kuliah umum di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang dilaksanakan secara daring di hadapan civitas akademika UNJ, pada Kamis (25/8/22).
“Tidak semua masyarakat bisa mendapatkan manfaat dan akses dari perubahan society 5.0, karena kita harus memiliki infrastruktur dan mempersiapkan bagaimana masyarakat atau manusianya dengan evolusi pendidikan dan keterampilan,” ungkap Menkeu.
BERITA TERKAIT
Menteri Keuangan menjelaskan di tahun 2025 peranan mesin di bidang pekerjaan memiliki kemungkinan akan lebih mendominasi dibandingkan dengan peran manusia.
“Tahun 2022 sesudah pandemic peranan mesin menjadi lebih mendominasi 42 persen, human 58 persen. Tahun 2025 kemungkinan peranan mesin akan jauh lebih besar. Ini menjadi suatu kesempatan namun juga tantangan,” terang Menkeu.
Selain itu, Menkeu juga memaparkan upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Seperti pada sektor pendidikan, pemerintah telah mencanangkan program 12 tahun dan membentuk dana abadi pendidikan yang dikelola oleh LPDP, dana abadi perguruan tinggi, dana abadi kebudayaan, penelitian, hingga dana abadi pesantren.
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.
“Manusia harus sehat untuk dia bisa terus meningkatkan kemampuan dan mencapai seluruh potensial yang dimiliki. Ini belum sempurna, namun Indonesia punya dan terus membangun kerangka kebijakan untuk reformasi di bidang kesehatan,” ungkapnya.
Dalam penutupnya, Menkeu berpesan kepada para mahasiswa agar mampu menghadapi perkembangan transformasi teknologi digital kedepan, namun juga tetap memiliki jati diri dan karakter sebagai bangsa Indonesia.
“Saya berharap UNJ akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki peri kemanusiaan yang adil dan beradab, empati dan memahami kebhinekaan bukan sebagai ancaman, tapi sebagai sebuah Anugerah,” tutup Menkeu.***