JAKARTA, Stabilitas.id – Seluruh dunia tidak memiliki referensi bagaimana menghadapi pandemi Covid-19 karena belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia juga tidak tahu bagaimana merancang respons fiskal yang tepat untuk situasi tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memperkenalkan buku “Keeping Indonesia Safe from The Covid-19 Pandemic” di hadapan para akademisi dan mahasiswa di Harvard Kennedy School, Cambridge, Massachusetts, pada Jumat (7/10/22).
“Saya pikir ada baiknya ketika menghadapi situasi luar biasa seperti ini, kebijakan yang dirumuskan untuk menjawab tantangan luar biasa semacam ini perlu ditangkap dan didokumentasikan, kemudian dibagikan kepada masyarakat,” ungkap Menkeu dalam acara tersebut, sebelum memulai rangkaian agenda kerja di Washington D.C. pekan depan.
BERITA TERKAIT
Buku tersebut berisi mengenai bagaimana Indonesia menciptakan berbagai kebijakan extraordinary dalam menghadapi tantangan yang luar biasa agar masyarakat dan perekonomian terselamatkan dari pandemi Covid-19.
Menkeu juga menjelaskan, buku tersebut menjelaskan bagaimana pandemi yang memberikan dampak di sektor kesehatan kemudian berlanjut hingga memberikan dampak di sektor ekonomi.
“Bagaimana pemerintah segera meresponnya dan bagaimana kita akan memetakan konsekuensi ekonomi dari guncangan kesehatan ini,” lanjut Menkeu.
Di dalam kondisi tersebut, APBN harus melindungi masyarakat agar tidak terkena dampak pandemi terlalu dalam. APBN memberikan dukungan melalui berbagai program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, baik untuk masyarakat miskin dan rentan, UMKM, hingga korporasi.
“Saya berharap buku ini dapat menjadi pembelajaran dan pedoman bagi kita dalam menghadapi pandemi di masa mendatang. Sehingga, Indonesia setidaknya memiliki sebuah buku yang merangkum semua pengalaman yang kita miliki selama ini yang sangat sangat unik, tetapi juga luar biasa,” tutup Menkeu.***