JAKARTA, Stabilitas.id – Indonesia berkomitmen untuk terus mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi energi ke ramah lingkungan. Untuk itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berperan penting dalam menyediakan kerangka kebijakan dan mengembangkan instrumen serta kebijakan terkait pembiayaan bagi sektor swasta dan filantropi.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, dalam keynote speechnya di forum bertajuk “Navigating the Mid-transition Period of the Low-Carbon Shift: The Critical Role of Finance Ministries” yang berlangsung di High-Level Event, Brookings Institution, Washington, D.C, pada Selasa (16/4/24).
Meskipun begitu, Menkeu mengatakan, transisi energi sangat kompleks dalam prosesnya, tidak hanya secara politis, namun juga secara sosial. Hal tersebut karena harus memprioritaskan prinsip keterjangkauan energi serta keadilan.
BERITA TERKAIT
“Terlebih, dengan lebih dari 100 ribu pulau dan 270 juta penduduk, kompleksitas ini menjadi semakin nyata bagi Indonesia. Bagaimana mendesain transisi energi ini, sembari menjaga pertumbuhan dengan rerata lebih dari 5 persen selama hampir dua dekade adalah pelajaran dari Indonesia yang saya bawa ke fora ini,” jelas Menkeu.
Menkeu juga menyampaikan, dalam menghadapi tantangan transisi energi memerlukan kerja bersama yang kuat melalui sinergi kolaborasi baik antar kementerian, pemerintah daerah, sektor swasta, antar pemerintahan, juga dukungan internasional.
“Kami akan terus mengingatkan permasalahan transisi energi ini bukanlah permasalahan perorangan atau satu institusi. Harus diupayakan bersama-sama. Baik di tingkat Indonesia, regional, hingga global,” tutupnya.***