JAKARTA, Stabiltas.id – Indonesia menggelar pertemuan ke-2 para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) di ASEAN. Diadakan di Jakarta pada 22 s.d. 25 Agustus 2023, pertemuan yang menjadi pertemuan penutup ini akan menegaskan perwujudan komitmen dan kolaborasi untuk menjaga stabilitas ekonomi kawasan.
Pertemuan AFMGM ke-2 ini dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara ASEAN yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Selain itu, sesuai dengan ASEAN Leaders Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership in November 2022, ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat.
Rangkaian pertemuan AFMGM ini juga akan dihadiri perwakilan dari enam organisasi internasional yaitu Asian Development Bank, ASEAN+3 Macroeconomic Research Office, International Monetary Fund, Financial Stability Board, Bank for International Settlement, dan World Bank, serta mitra strategis yaitu Australia dan European Union.
BERITA TERKAIT
Pertemuan AFMGM kali ini bertujuan untuk memantau dan memperbarui perkembangan capaian-capaian dalam Priority Economic Deliverables (PED) dan untuk mendiskusikan isu-isu terkini yang menjadi perhatian utama bagi negara-negara anggota ASEAN.
Adapun tiga PED di bawah kerangka kerja sama sektor keuangan terdiri dari mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan keuangan dan ekonomi (recovery-rebuilding), memajukan konektivitas pembayaran, mendorong literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif (digital economy), dan mempromosikan pembiayaan transisi untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau (sustainability).
AFMGM diharapkan dapat menghasilkan berbagai kesepakatan yang dituangkan dalam Joint Ministerial Statement (JMS), yaitu dokumen resmi hasil pertemuan yang mencatat perkembangan berbagai inisiatif, kesepakatan bersama terkait rencana aksi dan tindak lanjut untuk kerja sama keuangan di ASEAN. Hasil diskusi dari agenda-agenda pertemuan AFMGM ke-2 akan diwujudkan dalam upaya kerja sama antara Kementerian Keuangan RI dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN melalui koordinasi kebijakan dan pertukaran informasi.
Tantangan Kesehatan
Sementara itu, pada hari Kamis (24/8) para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara-negara anggota ASEAN melakukan diskusi yang sangat produktif pada forum ASEAN Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM). Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, diskusi ini bertujuan untuk memfasilitasi para negara anggota supaya dapat bekerja secara efektif dan meningkatkan koordinasi antara pejabat keuangan dan kesehatan.
“Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan ketepatan waktu dan efektivitas respons terhadap tantangan kesehatan dan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi di masa depan dan juga mendorong pertukaran pengalaman dan praktik terbaik di antara negara-negara anggota ASEAN,” terang Menkeu.
Beberapa kesepakatan pada forum tersebut diantaranya adalah para delegasi sepakat untuk mendokumentasikan studi tentang arsitektur keuangan nasional dan regional untuk memperkuat pandemic Prevention, Preparedness, and Response (PPR) di kawasan Asia Tenggara.
“Kami juga menegaskan kembali perlunya membangun momentum menuju pemulihan yang kuat dan berkelanjutan dengan fokus pada penerapan mekanisme dan strategi yang ada serta mengoptimalkan sumber daya regional dan memastikan sinergi dan interoperabilitas dengan upaya global, seperti dana pandemi yang secara resmi diluncurkan oleh Indonesia pada tahun 2022 saat Kepresidenan G-20 kami tahun lalu,” lanjut Menkeu.
Menkeu melanjutkan bahwa para delegasi ingin memastikan bahwa ASEAN telah meningkatkan kesiapan pencegahan dan kapasitas respons terhadap potensi ancaman kesehatan masyarakat di masa depan yang disebabkan oleh penyakit menular yang bisa muncul kembali.
“Kami juga menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan investasi nasional dalam One Health dan menjajaki pembiayaan inovatif lainnya, termasuk inisiatif bilateral-multilateral melalui kerja sama dan keterlibatan dengan mitra internasional dan pembangunan,” tukas Menkeu
Hasil pertemuan para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan ASEAN akan dilaporkan pada KTT ASEAN yang diselenggarakan pada tanggal 5-7 September 2023 mendatang. Menkeu menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung implementasi agenda penguatan arsitektur kesehatan ASEAN ini, hingga Keketuaan ASEAN berikutnya tahun 2024 yang akan diteruskan oleh Laos. ***