BANTUL, Stabilitas — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri acara sarasehan seni “Tribute to Tino Sidin” di musium Taman Tino Sidin, Bantul, Yogyakarta pada Sabtu (23/12) pekan lalu. Melalui akun instagramnya, ia menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada penyelenggara acara. Menurutnya nilai-nilai dari Tino Sidin dapat dijadikan pembelajaran positif untuk seluruh generasi muda.
“Saya berterima kasih kepada keluarga Pak Tino yang berinisiatif untuk mengabadikan nilai dan semangat yang ingin ditanamkan oleh Pak Tino. Ide yang menurut saya adalah abadi yaitu sebagai manusia kita mendalami untuk sesuatu yang lebih baik,” jelasnya melalui akun instagramnya pada Selasa (26/12).
Ia pun membagikan pengalamannya dalam mendapatkan pembelajaran dari Tino Sidin. “Bagi anak-anak yang seumuran saya yang disebut generasi baby boomers, kami dibesarkan melalui satu channel televisi yaitu TVRI, dan oleh karena itu kita bisa mempunyai pengalaman yang sama yaitu tiap sore kita duduk di depan TV, dan melihat Pak Tino Sidin mengajar menggambar kepada anak-anak,” ungkapnya.
BERITA TERKAIT
Menurutnya Tino Sidin memberikan motivasi kepada putra putri Indonesia untuk meningkatkan kualitas diri. Dan pembelajaran tersebut adalah rasa percaya diri dalam menghasilkan sebuah karya.
“Kita semua selalu ingat kata-kata ‘Bagus’, ‘Ini sudah bagus, anak ini dari Jogjakarta sangat bagus’. Kalimat-kalimat dan kata-kata yang keluar dari pak Tino Sidin adalah penanaman nilai-nilai dari beliau untuk memberikan kepada anak-anak Indonesia apa yang disebut perasaan percaya diri atau paling tidak merasa tidak terhalangi oleh perasaannya sendiri,” jelasnya.
“Biasanya manusia atau bangsa yang ingin maju itu halangan pertama sebetulnya bukan dari mana-mana, tapi dari diri sendiri, dirinya yang tidak percaya bisa maju, dirinya yang tidak percaya bisa melakukan sesuatu, dirinya yang tidak percaya bisa menghasilkan karya sesuatu,” kata Menkeu.
Pada akhir tulisannya, Menkeu juga mengajak para generasi muda untuk percaya diri dalam berkarya dan tidak takut untuk mencoba hal baru.
“Halangan pada diri sendiri itu adalah halangan pertama dan biasanya halangan utama. Dalam konteks ini, itu adalah suatu upaya yang luar biasa dari seorang tokoh Tino Sidin berkomunikasi kepada komunitas anak-anak Indonesia untuk selalu merasa bisa. Ini adalah suatu bentuk dalam memupuk kepribadian dan karakter menjadi anak Indonesia yang merasa bisa melakukan sesuatu, bisa mengalahkan perasaannya sendiri, sehingga kita bisa melangkah masuk kepada suatu pengalaman yang lain,” pungkasnya.