JAKARTA, Stabilitas– Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja akhirnya buka suara dan memberikan penjelasan perihal keluhan nasabah BCA yang tidak dapat mengakses layanan M-Banking BCA. Jahja menjelaskan, pihaknya tengah melakukan perawatan sistem upgrade sehingga mengalami sedikit gangguan.
“Kita sedang adakan upgrading di sistem kita, teryata ada sedikit masalah. Kalau ga upgrade ya kita tetap jalan di tempat. Jadi harus berani ambil risiko,”ungkap Jahja yang ditemui di Menara BCA, Selasa, (3/12/2019).
Meski demikian, Jahja meyakinkan nasabah bahwa layanan mBanking kini sudah bisa digunakan seperti biasa. Sebelumnya sejumlah nasabah BCA menyuarakan protesnya melalui media sosial twitter dengan tagar BCA error.
Jahja mengungkapkan, proses upgrading tersebut juga merupakan salah satu langkah BCA memperbaharui layanan uang elektroniknya agar bisa melakukan isi ulang fitur near-field communication (NFC) melalui telepon genggam tanpa harus melalui proses tapping ke mesin ATM.
“Memang kami persiapkan supaya flaschcard kita bisa top-up dengan aplikasi, tanpa ke ATM. Kami mudah-mudahan akhir tahun ini bisa launching,”ungkap Jahja.
Jahja melanjutkan, kartu ini merupakan kartu generasi kedua dan rencananya akan menerbitkan 200 hingga 300 ribu kartu baru yang bisa diisi ulang menggunakan fitur NFC.
“Nanti berdasarkan permintaan pasar. Kalau yang berminat banyak, akan kita produksi terus karena kartu yang lama adalah generasi pertama dan hanya bisa melalui ATM sedangkan yang generasi kedua ini berbeda. Kita targetkan tahun ini,”pungkasnya seraya berlalu.