JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Mybank Indonesia) melaksanakan program Corporate Responsibility (CR) yang berfokus pada pengingkatan keterampilan dan kesejahtraan perempuan, serta mempromosikan hasil karyanya ke masyarakat melalui program Maybank Women Eco-Weavers.
Maybank Indonesia tidak hanya mendukung upaya penenun perempuan dalam melestarikan tenun sebagai warisan budaya. Salah satu upaya yang dilakukan maybank adalah dengan melibatkan para penenun perempuan Maybank Women Eco-Weavers untuk memamerkan hasil kreasinya dalam ajang pekan mode, Indonesia Fashion Week (IFW) 202 di Jakarta Convention Center pada 13-17 April 2022 lalu,
Maybank Women Eco-Weavers bekerja sama dengan ketiga mitranya yaitu Sekar Kawung, TORAJAMELO dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), dengan membuka booth untuk menampilkan serta mempromosikan hasil karya tenun dengan pewarna alami binaan Maybank Women Eco-Weavers.
“Sebagai pembina program Maybank Eco-Weavers, kami berkomitmen untuk terus mengedepankan dan mempromosikan hasil karya tenun binaan kami melalui berbagai ajang pameran mode, salah satunya, di ajang pekan mode yang belum lama ini digelar di Jakarta. Keikutsertaan kami adalah untuk bisa mendapatkan exposure yang positif dari masyarakat pengunjung, khususnya generasi muda mengenai tenun sebagai warisan budaya bangsa,” ujar Budhi Dyah Sitawati, Pembina Yayasan Maybank Indonesia dan Board of Trustees Member, Maybank Foundation.
ketiga mitra program Maybank Women Eco-Weavers menampilkan keunikan dan kekhasan motif tenun dengan pewarna alami dari masing-masing daerah binaan. Sekar Kawung menampilkan tenun berbahan benang kapas coklat Bronesia yang ditanam secara mandiri, memberdayakan empat kelompok tani di Tuban, Jawa Timur dengan anggota sebanyak 80 orang.
Sedangkan TORAJAMELO, menampilkan hasil karya tenun dari 15 penenun perempuan prasejahtera di Toraja, Sulawesi Selatan dan Mamasa, Sulawesi Barat. Di pameran tersebut, TORAJAMELO menampilkan kreasi kain tenun yang bukan hanya sekedar melestarikan warisan budaya daerah setempat, tetapi juga terdapat unsur pemberdayaan perempuan prasejahtera terutama dari segi peningkatan kesejahteraan ekonomi, peran sosial, dan pengembangan keterampilan.
Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) menampilkan tenun dari 20 penenun perempuan binaan program Maybank Women Eco-Weavers dari Lombok Tengah, Lombok Timur, Sawah Lunto dan Tanah Datar.
Program Maybank Women Eco-Weavers dilaksanakan oleh Maybank Indonesia bekerja sama dengan Maybank Foundation, yakni yayasan yang menangani corporate responsibility (CR) Maybank Group sejak 2015. Pelaksanaan program Maybank Women Eco-Weavers dilakukan dalam dua tahap, yang pertama berakhir pada 2020 dan kedua pada 2021, serta telah memberi pelatihan bagi lebih dari 460 penenun dan pembatik perempuan serta 80 petani di Indonesia, diiringi peningkatan kesejahteraan para binaannya.
Pada tahun 2017 program Maybank Women Eco-Weavers mendapatkan pengakuan serta salah satu agenda besar ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint 2025 dan menjadi bagian dari the National Heritage Board of Singapore, yang aktif mensosialisasikan serta mempromosikan kesenian, budaya dan warisan ASEAN.***