JAKARTA, Stabilitas.id – Semen Indonesia (SIG), melalui kehadiran semen hijau dan produk turunannya, dinilai menjadi terobosan penting menuju industri konstruksi yang berkelanjutan. Untuk mendorong ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah pun fokus membangun IKN sebagai kota berkelanjutan pertama di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan upaya merealisasikan target ekonomi Indonesia tahun 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan kawasan Timur Indonesia, menekankan keberlanjutan pembangunan sebagai prinsip mewujudkan kota hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.
Sebagai Perusahaan BUMN, SIG telah menyediakan produk bahan bangunan yang lebih rendah karbon dan berbagai solusi berkelanjutan, yang dihasilkan dari inovasi dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan produk semen hijau dan solusi-solusi berkelanjutan, yang mendapatkan apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, pada Jumat (9/8/24).
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peran mewujudkan pembangunan berkelanjutan harus dilakukan semua kalangan, termasuk pelaku industri. Untuk mendukung rancang kota berkelanjutan, banyak aspek yang harus dipertimbangkan termasuk pemilihan material yang mendukung desain kota berkelanjutan.
“Kita punya Perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri bahan bangunan dan memiliki semen hijau atau semen ramah lingkungan seperti apa yang telah dilakukan oleh SIG. Perlu dukungan dan komitmen Pemerintah agar bisa melahirkan inovasi-inovasi seperti yang telah dilakukan SIG. Karena itu, saya sangat mendukung penggunaan semen hijau di proyek-proyek Pemerintah seperti di IKN, agar daerah-daerah lain mulai membangun secara berkelanjutan dan mempercepat target nol emisi Indonesia,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan SIG tersebut merupakan langkah konkret yang tak hanya mendukung pencapaian target Net Zero Emission yang dicanangkan Pemerintah.
Luhut Binsar Pandjaitan sendiri telah meresmikan fasilitas pengelolaan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif (refuse-derived fuel/RDF) yang pertama di Indonesia di Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2020 silam.***