JAKARTA, Stabilitas.id – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan Pemerintah Aceh untuk meningkatkan angka ekspor nasional. Penandatanganan Kerja sama dilakukan oleh Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso secara hybrid dan Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah MT. di Pendopo Gubernur Aceh pada Kamis (14/04).
Acara tersebut disaksikan secara langsung oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Provinsi Aceh Syukriah.
“Kesepakatan bersama yang difasilitasi oleh Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh ini adalah bagian dari Program Pojok SMV yang akan banyak fokus terhadap pengembangan kapasitas industri kecil dan menengah, koperasi, serta usaha mikro kecil dan menengah berorientasi ekspor,” ungkap Rijani dalam rilisnya.
Rijani mengungkapkan sejumlah produk unggulan Aceh, seperti kopi, minyak hitam, dan ikan tuna memiliki potensi ekspor yang besar. Tercatat sebanyak hampir 75 ribu pelaku UMKM di Aceh yang sebagian di antaranya merupakan UMKM yang berorientasi ekspor.
Potensi tersebut akan dapat dimaksimalkan melalui program pengembangan UMKM berorientasi ekspor LPEI, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Business Matching Program, dan Desa Devisa.
“Kami sangat yakin bahwa potensi komoditas ekspor di wilayah Aceh yang dikolaborasikan dengan berbagai program LPEI dapat memacu pertumbuhan ekspor di Aceh sesuai dengan mandat kami,” jelas Rijani.
Rijani juga menambahkan bahwa kesepakatan bersama tersebut nantinya akan menjadi peluang kerja sama antara LPEI dan Pemerintah Aceh sebagai upaya meningkatkan ekspor UMKM di Aceh, baik berbentuk sosialisasi, pelatihan, maupun pertukaran informasi.***