JAKARTA, Stabilitas.id – Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Dewan Pengarah periode II tahun 2023 dalam rangka menguatkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga.
Rapat tersebut diselenggarakan di ruang Graha Sawala, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Jakarta, pada Senin (27/11/23), dan dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Pengarah dan dihadiri oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati selaku Wakil Ketua Dewan Pengarah.
Dalam rapat tersebut, turut hadir perwakilan dari 17 Kementerian/Lembaga lainnya yang menjadi anggota dari Dewan Pengarah INSW. Selanjutnya, rapat ini juga membahas Isu Strategis Kolaborasi SINSW 2023 sebagai tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Dewan Pengarah INSW Periode I yang telah berlangsung pada 27 Juni 2023 lalu.
“Dalam Rapat Dewan Pengarah kali ini, kita akan membahas 4 issue strategis hasil dari Rapat Dewan Pengarah pada 27 Juni 2023 lalu. Empat issue strategis tersebut adalah tata kelola data dan informasi pada SINSW, Service Level Agreement dan Business Continuity Plan, lalu Unit Layanan Single Window (ULSW), dan Harmonisasi Kode Pelabuhan/Bandara,” ungkap Menko Airlangga, dalam pembukaannya.
Pada kesempatan yang sama, Menkeu menyampaikan, bagaimana transformasi digital pada proses ekspor, impor, dan logistik berdampak baik pada peningkatan dan kepastian ekonomi Indonesia.
“Transformasi digital ini merubah pola kerja manual/hardcopy/inhouse menjadi berbasis digital untuk setiap layanan pemerintah sejak sebelum kedatangan, saat kedatangan, proses cargo clearance sampai dengan cargo clearance menuju pasar domestik, melalui SINSW (Sistem Indonesia National Single Window) saja,” ungkap Menkeu.
Menkeu juga melaporkan, berbagai potensi pengembangan INSW/SINSW, antara, penguatan Maritime Single Window, sistem tracking dokumen dan barang, SPBE (MPP Digital dan SMART ASN), support system dan infrastruktur Badan Karantina Indonesia, Technical Assistance Pengembangan National Single Window, dan fasilitas layanan B2B dalam kerangka logistik.
Ia juga mengatakan, potensi ini membutuhkan harmonisasi, sinkronisasi dan simplifikasi proses bisnis dan integrasi sistem dari berbagai K/L dalam pengembangannya.
“Kami tentunya mengharapkan dukungan dari semua K/L, sehingga kita akan semakin meningkatkan sistem informasi bagi pelaku usaha, untuk meningkatkan kegiatan ekonominya juga,” tutup sang Bendahara Negara.***