BERITA TERKAIT
JAKARTA-PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) menilai bahwa proses melepas sebagian saham ke publik bukan lah semata-mata terkait opsi mencari pendanaan, namun juga mendorong perusahaan ke arah pengelolaan yang lebih sehat karena semakin transparan dan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Terkait semangat itu, KREN pun tak segan untuk mendorong sedikitnya lima anak usaha di bawah naungannya untuk segera melakukan penawasan umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada tahun 2018 ini. “Ada lima (anak usaha) yang kami siapkan. Dua listed di New York, yaitu anak-anak usaha kami yang memang selama ini berkiprah di pasar global. Ini masih kajian dan masuk rencana tahun ini. Untuk yang lokal juga ada. Dua minggu lagi kami mau public expose. Rencananya usai lebaran kami sudah akan melantai,” ujar Managing Director JREN, Surjandy Jahja, usai Rapar Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan, di Jakarta, Kamis (17/5).
Kelima anak usaha yang bakal go public tersebut, menurut Surjandy, kesemuanya bergerak di bidang digital. Suntikan dana segar dari proses IPO diharapkan dapat membantu perusahaan untuk dapat mengembangkan bisnisnya di masa mendatang. Sayang saat ditanya lebih jauh terkait nama-nama anak usahanya yang bakal go public, Surjandy enggan menyebutnya secara lebih rinci. Jika mengacu pada data perusahaan, salah satu anak usaha KREN yang berkiprah di pasar global diantaranya adalah MatchMove Pay Pte Ltd (MMP) yang berbasis di Singapura. Dalam susunan pemilik saham, KREN tercatat memilki saham MMP sebesar 15,5 persen. Selain MMP, KREN juga diketahui telah mengakuisisi saham MatchMove Indonesia (MMI) bersama dengan anak usahanya yang lain, M-Cash, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 14,81 persen. Sementara anak usaha lokal KREN yang diketahui telah masuk dalam pipeline PT Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah PT NFC Indonesia. Rencananya, KREN bakal melepas sedikitnya saham baru PT NFC Indonesia dengan target perolehan dana sekitar Rp325 miliar. “Untuk dua lagi (anak usaha lokal yang akan IPO) masih dalam kajian di internal kami, yang jelas bukan MMI,” tegas Surjandy.