JAKARTA, Stabilitas — Bank Mandiri mengumumkan kinerja kuartal ke III 2016 dengan sejumlah catatan positif seperti kredit yang naik sebesar 11,5 persen pada akhir September 2016 menjadi Rp625,1 triliun dari Rp560,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Portofolio kredit produktif perseroan tercatat sebesar Rp481,4 triliun, atau 85,9% dari total kredit Bank Mandiri (bank only), meningkat Rp 48,2 triliun atau tumbuh 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama didorong pertumbuhan Kredit Modal Kerja yang meningkat Rp 38,1 triliun atau tumbuh 14,0% menjadi Rp309,4 triliun.
“Pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen perusahaan dalam mendukung program pembangunan pemerintah yang bertujuan memperkuat kemandirian nasional dan meningkatkan daya saing,”ucap Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (25/5). .
Sebagai agent of development dalam pembiayaan infrastruktur, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp51,3 triliun atau tumbuh 27,0% yoy, yang disalurkan untuk pembiayaan jalan tol sebesar Rp8,4 triliun, tenaga listrik Rp 17,6 triliun, transportasi (bandar udara, pelabuhan, dan kereta api) sebesar Rp 17,2 triliun, dan telekomunikasi sebesar Rp 8,2 triliun.
“Infrastruktur yang kuat akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional, terutama dalam menjawab tantangan geografis Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau yang tersebar luas. Oleh karena itu, kami akan terus konsisten dalam membantu merealisasikan proyek-proyek infrastruktur pemerintah,” tambah Kartika.
Secara segmentasi, Kartika menyampaikan perseroan terus meningkatkan penyaluran kredit ke seluruh bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 16,7% menjadi Rp 46,7 triliun pada September 2016.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejak pertama diperkenalkan hingga akhir September 2015, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 692,0 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp37,7 triliun. Adapun penyaluran KUR pada periode Januari-September 2016 mencapai Rp 8,8 triliun atau 68,0% dari target penyaluran di tahun 2016 sebesar Rp 13 triliun.
“Pencapaian ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mengakselerasi perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Kartika.