Jakarta – Perusahaan asuransi jiwa yang merupakan anggota dari AAJI terus berkomitmen dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia di saat mereka membutuhkan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan kenaikan pembayaran total klaim dan manfaat sebesar 57,8% atau sekitar Rp 22,64 triliun pada kuartal pertama 2015.
Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim saat memaparkan kinerja perusahaan asuransi jiwa nasional di Jakarta, Kamis (4/6) mengungkapkan, sebagian besar dari klaim yang dibayarkan industri berkaitan dengan klaim penarikan sebagian (partial withdrawal). “Penarikan sebagian tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan dikarenakan adanya peningkatan hasil investasi pada pasar modal Indonesia sehingga sebagian nasabah melakukan aksi profit taking,” kata Hendrisman.
Sementara, meningkatnya jumlah klaim medikal dan lainnya (medical & others) sebesar 37,9% menjadi Rp 2,63 triliun pada kuartal pertama 2015 juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan proteksi kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
”Perusahaan asuransi jiwa yang tergabung dalam AAJI, akan terus menunaikan tanggung jawab dan komitmen mereka untuk memberikan perlindungan kepada para nasabah, melalui pembayaran klaim yang sudah memiliki persyaratan lengkap sesuai dengan manfaat polis yang dimiliki. Kami berharap akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami pentingnya memiliki manfaat perlindungan asuransi jiwa dan memberikan kepercayaan kepada industri asuransi jiwa dalam membantu mereka melindungi dan merencanakan masa depan keuangan mereka,” kata Hendrisman.
Apabila dilihat dari kontribusi saluran pemasaran terhadap total pendapatan premi, saluran pemasaran keagenan pada kuartal pertama tahun ini berkontribusi sebesar 44,1%, dan bancassurance serta saluran alternatif masing-masing berkontribusi 35,6% dan 20,3%. Hal lain yang perlu dicatat adalah meningkatnya jumlah tenaga pemasar dalam industri asuransi jiwa di Indonesia secara signifikan, yaitu sebesar 25,4%menjadi 432,219 orang. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan tenaga pemasar pada semua saluran distribusi, terutama keagenan.
“AAJI optimis pada akhir 2015, kami dapat mencapai target tenaga pemasar sebesar 500 ribu orang untuk meningkatkan kinerja bisnis industri, sekaligus memberikan edukasi asuransi jiwa kepada masyarakat di berbagai pelosok nusantara. Kami juga memandang pertumbuhan jumlah tenaga pemasar tersebut merupakan tanda bahwa industri asuransi jiwa telah menjadi salah satu pilihan karir yang semakin menarik bagi masyarakat Indonesia,” tutup Hendrisman.