Menteri PPN/Kepala Bappenas pada hari Senin, 4 Juli 2011, telah menerima dan mengadakan pertemuan dengan Yth. Prof. Dr. HPM Ben Knapen, Menteri tanpa Portofolio Foreign Affairs Kerajaan Belanda, membahas berbagai hal terkait kerja sama pembangunan Indonesia-Belanda.
Kerangka kerja sama Indonesia-Belanda yang telah terjalin dalam kurun waktu 2008 – 2011 dilakukan berdasarkan Multi Annual Strategic Program. Selanjutnya, dengan akan berakhirnya kerangka kerja sama tersebut, kerangka kerja sama Indonesia-Belanda akan dilakukan berdasarkan program strategi yang baru. Program strategi baru tersebut direncanakan akan berlangsung untuk periode 2012 – 2015.
Dalam program strategi sebelumnya, Belanda melakukan kerja sama dengan Indonesia melalui lembaga internasional/lembaga multilateral, sedangkan dalam program strategi baru ini Pemerintah Kerajaan Belanda berencana untuk secara bertahap merubah kerja samanya menjadi kerja sama langsung (direct cooperation) tanpa melalui lembaga internasional/lembaga multilateral, termasuk kemungkinan melakukan kerja sama segitiga (triangular cooperation).
BERITA TERKAIT
Program strategi yang baru dalam rangka kerja sama Indonesia-Belanda akan difokuskan pada sektor water dan isu-isu iklim yang terkait dengan masalah air (water related climate issues); ketahanan pangan (food security); governance, yang berfokus pada kerja sama di bidang hukum (legal cooperation); serta pendidikan tinggi (higher education), yang merupakan kerja sama antara lembaga pendidikan (educational institutions) dan fellowships.
Meskipun terjadi krisis finansial dan ekonomi di Eropa, Pemerintah Kerajaan Belanda tetap memberikan komitmen bantuan untuk mendukung kerja sama pembangunan dengan Indonesia. Namun, jumlah komitmen bantuan yang diberikan Belanda tidak sebesar yang pernah diberikan sebelumnya. Besaran komitmen tersebut disesuaikan dengan posisi Indonesia saat ini yang telah masuk dalam kelompok negara berpenghasilan menengah (MIC, middle income countries), selain keinginan dan rencana Indonesia untuk terus mengurangi/menurunkan secara nyata pinjaman dari luar negeri. Untuk itu, sejak tahun 2010 Indonesia telah menyesuaikan fokus prioritas pembiayaan pada kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan serta kegiatan-kegiatan baru yang sudah dalam tahap akhir persiapannya.
Dengan perkembangan tersebut di atas, Pemerintah Kerajaan Belanda tetap ingin melanjutkan kerja sama strategis dengan Indonesia, terutama dengan berdasarkan suatu perjanjian kerja sama yang lebih komprehensif dan terfokus.