JAKARTA, Stabilitas.id – Perbaikan infrastruktur digital dapat mengurangi biaya ekonomi tinggi, karena mengurangi biaya distribusi dan biaya perantara di sektor transportasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih dalam agenda Executive Forum Media Indonesia dengan tema “Menerangi Gelap 2023: Digital dan Konsumsi jadi Andalan”, pada Kamis (9/3/23).
“Dari hasil studi empiris, provinsi-provinsi dengan indeks digitalisasi yang tinggi diikuti tingkat inflasi provinsi yang rendah,” ungkapnya.
Lana menjelaskan, inflasi masih menjadi tantangan meskipun sudah mulai menurun. Kenaikan inflasi yang masih cukup tinggi berasal dari sektor transportasi dan makanan minuman.
Ia juga menyampaikan mengenai adanya optimisme konsumen yang cukup tinggi terhadap ekonomi, dimana terjadi perbaikan konsumsi konsumen yang tercermin dari indeks keyakinan yang terus berada di level optimis.
“Optimisme konsumen kelas bawah yang memiliki pendapatan Rp1-2 juta juga berada di level yang tinggi. Sementara, porsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi sekarang juga berada di atas rata-rata pandemi, dampak ketidakpastian terhadap aktivitas ekonomi domestik juga perlu dikelola dengan baik,” jelasnya.
Sebagai informasi, hasil survei kegiatan dunia usaha terkini menunjukkan ekspektasi pelaku usaha tentang perbaikan aktivitas usaha di Q1 2023. Melalui hasil tersebut, indikator “job posting” ketenagakerjaan juga mulai meningkat.***