JAKARTA, Stabilitas.id – Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, menyampaikan bahwa kinerja perekonomian negara-negara maju akan terus tertekan akibat kenaikan suku bunga yang signifikan dalam waktu singkat. Hal ini disampaikan dalam sesi doorstop pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) yang berlangsung di Jakarta.
“Tahun ini beberapa lembaga memang menyampaikan bahwa kinerja dari perekonomian negara-negara maju akan cukup tertekan karena kenaikan suku bunga di berbagai negara itu cukup tinggi dalam waktu yang sangat singkat,” ujar Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani pada Selasa (20/02/2024).
Menurutnya, kenaikan suku bunga ini berdampak langsung pada kinerja ekonomi negara-negara tersebut, yang menyebabkan proyeksi dan outlook ekonomi bagi banyak negara, terutama G7, cenderung melemah. “Ini menjadi tantangan bagi lingkungan global kita semua,” tambahnya.
Ibu Sri Mulyani juga menyatakan bahwa akan menghadiri pertemuan G20 di Brasil minggu depan, di mana diharapkan akan ada pembaruan mengenai kondisi perekonomian global.
“Tapi negara-negara maju seperti yang tadi disebutkan yang mengalami resesi, ya memang mereka sudah cukup lemah. Entah karena perang di Ukraina yang mempengaruhi terutama Eropa, tapi juga Jepang dan Eropa secara umum juga akan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi, terutama kenaikan suku bunga,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah akan menghadiri pertemuan G20 ke Brasil, Ibu Sri Mulyani menjawab, “Iya, nanti di G20 itu akhir bulan.”
Dengan demikian, tantangan ekonomi global masih menjadi fokus utama dalam rapat-rapat tingkat internasional seperti G20, di mana upaya koordinasi dan kolaborasi antarnegara diharapkan dapat mengatasi ketidakpastian dan memperkuat pemulihan ekonomi secara global. ***
Penulis : Tsavirha Almara